JAKARTA, PANJIRAKYAT: Perseteruan PDI Perjuangan dengan Presiden ketujuh, Joko Widodo (Jokowi) belum usai, kian menyita perhatian publik
Pengamat politik Universitas Terbuka (UT) Insan Praditya Anugrah menilai, sejak 2023 kekuatan Jokowi bersama partai berlogo banteng moncong putih itu sudah terpisah.
“Sejak 2023 sebetulnya kekuatan Jokowi dan PDIP sudah terpisah,” kata Insan melansir Teropongmedia.id, Sabtu (14/12/2024).
Insan menyebut, Jokowi membangun kekuatan politiknya sendiri dan menjalin relasi dengan pebisnis dan aparat -aparat dengan posisi kunci di pemerintahan.
“Jokowi memiliki kekuatan sendiri yang ia bangun dari koneksi dengan pebisnis serta memegang aparat-aparat dengan posisi kunci di pemerintahan,” jelas Insan.
Pada kata lain, kata Insan, Jokowi juga telah menundukkan PDIP dalam pertarungan Pilkada 2024.
“Jokowi sementara ini menang melawan pdip terutama jika kita melihat hasil pilkada,” jelasnya.
Namun kekuatan Jokowi bisa melemah apabila para pengusaha dan Prabowo berpaling dari Jokowi.
“Belum lagi, kekuatan anies yang apabila bersama dengan pdip dalam waktu lama dapat meruntuhkan popularitas Jokowi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Presiden Ketujuh Ri, Joko Widodo buka suara setelah disebut sebagai anggota kehormatan Partai Golkar. Jokowi mengaku belum berpikir untuk bergabung dengan partai Golkar.
Jokowi mengaku partai Golkar sudah berkomunikasi mengenai keanggotaannya di partai pimpinan Bahlil Lahadalia itu. Namun, Jokowi belum memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar.
“Ya komunikasi ada.Tapi belum bergabung ,” kata Jokowi, Senin (9/12/2024).
Sementara itu,beberapa partai sempat menawarkan Jokowi untuk bergabung, setelah Jokowi dan keluarganya dikeluarkan dari PDIP.Namun Jokowi belum mengambil sikap politiknya.
(Saepul)