JAKARTA, PANJIRAKYAT: Masa pemerintahan Presiden Prabowo Subainto akan menginjak setengah tahun atau bulan dalam 20 April mendatang. Menjelang setengah tahun kepemimpinan, pengamat politik Rocky Gerung menyarankan untuk melakukan reshuffle kabinet pada presiden.
Ia menilai, sejumlah menteri pada Kabinet Merah Putih tidak sejalan dengan konsep pemerintahan yang dibangun presiden.
“Bukan Prabowo tidak punya arah tetapi kelihatannya kabinetnya tidak bisa memahami arah presiden. Saya kira itu paradoksnya,” kata Rocky dalam pernyataan melalui kanal Youtube pribadinya, dikutip Jumat (18/04/2025).
Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu berpandangan,Prabowo lebih condong pada konsep sosialis untuk kepentingan rakyat.
Menurutnya, konsep itu menyerap cara pembangunan dari Presiden RI pertama yakni Soekarno.
Namun, konsep malah tidak dipahami oleh para pembantu Prabowo. Bahkan, Rocky menyebut, ada ‘mesin’ lain di antara menteri yang memiliki kepentingan partai.
“Ketika partai-partai mulai bersifat pragmatis, maka ide besar tentang keadilan sosial itu hilang. Karena sifat dari kabinet yang merupakan konsolidasi dari kepentingan partai-partai itu akan selalu berupaya untuk mencari celah sempit lebih dahulu memaksimalkan kepentingan partai,” ucapnya.
Dengan gamblang, Rocky menyebut, menteri yang mengisi kabinet saat ini diisi oleh para pencari ‘rente’. Artinya, Prabowo harus menyikapinya dengan reshuffle.
“Mesti saya terangkan sebagai problem awal dari kabinet presiden Prabowo. Karena itu orang menanti sebetulnya satu tindakan radikal dari Presiden untuk melakukan revisi atau reshuffle dalam pengertian politis,” ujarnya.
Meski begitu, Rocky mengatakan, bukan hal yang mudah untuk Prabowo menjalankan pemerintah dibayangi broker-broker politik.
(Saepul)