• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 2 Juli 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Dunia

Miliarder India Terseret Skandal, Dampak Ekonomi Negara Minus!

Penulis Saepul
23 November 2024
A A
gautam adani

(Reuteurs)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

JAKARTA, PANJIRAKYAT: Miliarder asal India, Gautam Adani, terseret sebuah skandal, yang burujung pada kasus hukum besar.

BACAJUGA

Teroris Bom Bali Hambali Tak Bisa Masuk Indonesia, Yusril Beberkan Alasannya

TNI Siap Turun Lakukan Misi Kemanusiaan di Myanmar

Pengusahan lansia ini, menjadi di terdakwa di pengadilan Amerika Serikat (AS) terkait dengan pembayaran suap ratusan juta dolar dari perusahannya, Adani Green Energy. Adani juga berupaya mengelapkan transaksi tersebut dari para investor.

Kronologi Skandal Miliarder India

Memuat AFP, kasus ini berawal dari persetujuan Adani untuk membayar lebih dari US$250 juta (sekitar Rp 3,9 triliun) dalam bentuk suap kepada pejabat India.

Hasil dari kesepakatan itu, berencana menghasilkan laba lebih dari US$2 miliar (sekitar Rp 31 triliun) setelah pajak, dalam kurun waktu 20 tahun.

ADVERTISEMENT

Penyuapan ini  bermula dengan  “memotivasi” perusahaan distribusi listrik milik negara India agar membeli tenaga surya dari Adani dengan harga di atas harga pasar yang wajar.

“Dakwaan ini menuduh adanya skema penyuapan lebih dari US$250 juta kepada pejabat pemerintah India,” kata Wakil Asisten Jaksa Agung, Lisa Miller, Jumat (22/11/2024).

Menurut FBI, Adani dan tujuh eksekutif dari perusahaannya menjadi terduga penyuap pejabat India untuk mendapatkan kontrak-kontrak yang menguntungkan bisnis mereka.

Beberapa terdakwa lainnya juga berupaya berperan menghalangi penyelidikan terhadap kasus ini.

Dari penyelidikan pihak berwenang mengungkap berbagai bukti, termasuk slide presentasi dan spreadsheet yang menunjukkan pembayaran suap.

Salah satu dokumen mengungkapkan, adanya tanda  pembayaran sebesar US$7 juta untuk mengamankan perjanjian pembelian listrik sebesar 650 megawatt, serta US$76 juta untuk kontrak yang lebih besar, yaitu 2,3 gigawatt.

AS Terlibat

Kendati Adani dari India, pihak berwenang AS terlibat karena banyak investor internasional, termasuk dari AS, yang terjerembab dalam tindakan Adani.

Adani telah menyesatkan investor dari AS dan seluruh dunia, ketika ia mengumpulkan lebih dari US$3 miliar untuk mendanai kontrak energi tersebut.

Jain bersandiwara mengenai skema penyuapan tersebut saat mereka mengumpulkan dana dari investor AS dan internasional

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga terlibat dalam penyelidikan ini, dengan menyebutkan bahwa tindakan Adani dan dua orang lainnya merupakan bagian dari “skema penyuapan besar-besaran.”

Menurut SEC, selama skema ini, Adani Green Energy telah mengumpulkan lebih dari US$175 juta dari investor AS, sementara saham Azure Power juga terdaftar di Bursa Efek New York.

Adani Menampik

Menanggapi tuduhan ini, juru bicara Adani Group dengan tegas membantah semua tuduhan yang diajukan oleh pihak berwenang AS. Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar.”

“Adani Group selalu menjunjung tinggi standar tata kelola yang tinggi, transparansi, dan kepatuhan peraturan di semua yurisdiksi operasional kami,” ujar juru bicara tersebut. “Kami meyakinkan para pemangku kepentingan, mitra, dan karyawan kami bahwa kami adalah organisasi yang taat hukum dan sepenuhnya mematuhi semua hukum yang berlaku.”

Akibat dakwaan terhadap Gautam Adani dan eksekutif lainnya membawa dampak besar terhadap perusahaan mereka.

Saham Adani Enterprises, induk perusahaan Adani Group, merosot tajam, dengan nilai pasar perusahaan tersebut merosot hampir 25 persen.

Dampak lainnya, berita tentang dakwaan ini juga mengakibatkan penurunan harga obligasi Adani, serta meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk memperoleh utang di pasar AS.

Lembaga pemeringkat kredit Moody’s mengungkapkan bahwa tuduhan terhadap Adani Group dapat berdampak negatif pada kredit perusahaan-perusahaan dalam grup tersebut.

“Fokus utama kami adalah pada kemampuan perusahaan-perusahaan dalam grup Adani untuk mengakses modal dan memenuhi kebutuhan likuiditas mereka,” ujar Moody’s.

Selain itu, Adani Group terpaksa untuk menarik rencana penjualan obligasi senilai US$600 juta. Bahkan, investor seperti GQG Partners yang sebelumnya telah menggelontorkan dana US$1,9 miliar ke perusahaan Adani, kini juga mengkaji ulang investasi mereka setelah berita dakwaan ini muncul.

Dampak untuk India

Tuduhan penyuapan terhadap Adani berpotensi memperburuk sentimen investor terhadap India dan meningkatkan arus keluar dana asing.

Para investor asing sebelumnya sudah mulai menarik dana mereka dari bursa saham India, dan dengan adanya skandal ini, mereka semakin khawatir untuk berinvestasi di India.

“Sentimen negatif terhadap Gautam Adani semakin memperburuk kalkulasi investor asing tentang India,” kata kepala strategi pasar di Raymond James, Matt Orton.

Investor juga khawatir tentang pemberi pinjaman yang terpapar pada Adani Green Energy. Bank-bank India, termasuk State Bank of India, dilaporkan memiliki utang besar yang terkait dengan perusahaan Adani, dengan perkiraan risikonya mencapai lebih dari US$15 miliar.

Efek dari kasus ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan dan investor, tetapi juga oleh regulator di India yang kini berada di bawah pengawasan ketat setelah tuduhan konflik kepentingan terhadap ketua regulator pasar saham, Madhabi Buch, terkait dengan Adani Group.

 

 

(Saepul)

 

Tag: crazy rich indiaenergi IndiaIndiamiliarder india

Artikel Terkait

burger mcd bakteri
Dunia

Akibat Burger McD Terpapar Bakteri 1 Orang Meninggal, Saham Jadi Turun!

26 Oktober 2024
donald trump
Dunia

Tentakel Gurita Bisnis Donald Trump Ternyata Sampai ke Indonesia

7 November 2024
maulid nabi
Dunia

Fakta Maulid Nabi, di Arab Saudi Sangat Jauh Berbeda dengan Indonesia

16 September 2024
negara korup dunia
Dunia

Negara Tingkat Korup Rendah di Dunia, Ada Tetangga Indonesia!

26 September 2024
serangan israel iran
Dunia

Pasca Serangan Israel ke Iran, Kemenlu Ungkap Nasib Seluruh WNI

27 Oktober 2024
indonesia brics
Dunia

Indonesia Gabung BRICS, Harus Dimanfaatkan dengan Baik!

27 Oktober 2024
Artikel Selanjutnya
kantin

Sutikno Usul Kenakan Pajak di Kantin Sekolah, Netizen: TK-SD Harus Punya NPWP

Artikel Terpopuler

  • pinjol ilegal

    Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Peringkat Brand Mobil terbesar di Dunia 2024, Ada Jagoan Mu?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Custom ROM Terbaik 2024, Pilih Sesuai Kebutuhan!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

amien rais jokowi (2)

Amien Rais Tuding Jokowi Lakukan Skenario Mencoba Bunuh Putranya!

1 Juli 2025
arief rosyid golkar

Arief Rosyid Gabung Golkar, Bahlil Dijadikan Acuan

30 Juni 2025
tekindo (2)

PT. Tekindo Energi Patuh dan Taat UU Cipta Kerja

30 Juni 2025
sumur minyak

Kebijakan Sumur Minyak Masyarakat, akan Saling Menguntungkan?

29 Juni 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat