JAKARTA, PANJIRAKYAT: Setelah 6 tahun meninggalkan konsumen Indonesia, perodusen smartphone asal China, Honor kabarnya bakal kembali menjajaki pasar Indonesia.
Sempat menjadi Sub brand dari Huawei, Honor dijual dan berdiri menjadi merk mandiri pasca mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat (AS) pada 2020 lalu.
President of Honor South Pacific Justin Li menilai, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit pasar berskala besar yang belum dimasuki oleh perusahaan dan perlu melakukan penyebaran.
Ia juga mengatakan, Indonesia salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, serta berkembang dengan kelas menengah baru yang besar.
“Kami percaya bahwa laju perkembangan Indonesia akan semakin meningkat dalam lima tahun ke depan, dan pertumbuhan kelas menengah jangka panjang juga akan mendorong permintaan akan ponsel kelas menengah ke atas untuk meningkat dalam lima tahun ke depan,” kata Justin Li melansir CNBC, Selasa (07/01/2024).
Pada permulannya, Honor akan bersaing dalam segmen kelas menengah atas dan ekosistem penuh, bersaing dengan merek terdahulu, seperti Samsung dan Apple.
“Honor akan fokus pada produk menengah-atas dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan melalui teknologi inovatif dan pengalaman yang luar biasa,” ujarnya.
Ia menyebut, perusahaannya tidak hanya akan meluncurkan HP layar lipat dan flagship saja, melainkan juga menghadirkan 20-30 produk ekosistem penuh yang mencakup tablet, komputer, perangkat wearable, dan lainnya.
Selain itu, Honor juga akan menjalin kerja sama dengan raksasa ritel Indonesia Erajaya secara offline, untuk menampilkan zona produk khusus di kota-kota Indonesia. Perusahaan juga berencana akan membuka 10 toko dalam 2025 ini, untuk mengoptimalkan pengalaman belanja konsumen.
Mereka juga menyatakan, akan mematuhi dan memenuhi standar TKDN yang ada di Indonesia.
“Saat ini, kami terutama bekerja sama dengan pabrik-pabrik lokal di Indonesia untuk berkolaborasi dalam produksi perangkat keras lokal dan kerja sama perangkat lunak aplikasi lokal untuk memenuhi persyaratan produksi lokal pemerintah Indonesia,” jelasnya.
Pandangan perusahan untuk perkembangan lebih lanjut bisnis di tanah air, nantinya akan mengeksplorasi lokalisasi yang lebih mendalam sesuai dengan permintaan pasar.
(Saepul)