BANDUNG, PANJIRAKYAT: Subaru Amerika Serikat (AS) menyerukan penarikan unit (recall) Forester, sebanyak puluhan ribu unit model tahun 2025.
Kampanye recall oleh jenama asal Jepang itu, lantaran berpotensi mengalami masalah pada velg dari produsen dengan standar tidak sesuai.
Menurut laporan dari badan keselamatan pemerintah Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), velg alloy berdiameter 18 inci dari Kosei Aluminum untuk model Forester 2025 ternyata memiliki permukaan dudukan lug atau baut yang tidak presisi dengan spesifikasi seusai.
Akibatnya, masalah ini bisa memengaruhi stabilitas kendaraan hingga berujung pada potensi risiko kecelakaan.
Indikasi Awal dari Subaru Forester Recall
Memuat Carscoops, masalah ini pertama kali sudah ada sejak Oktober tahun lalu setelah terdeteksi adanya kendala dalam pemasangan roda saat proses produksi Subaru.
Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa dudukan baut pada velg tersebut tidak memenuhi standar yang seharusnya, yang berpotensi menyebabkan roda tidak terpasang dengan aman pada kendaraan.
Meski Subaru belum menerima laporan kecelakaan atau klaim garansi terkait masalah ini, NHTSA menyatakan bahwa kondisi velg yang tidak sesuai dapat memengaruhi stabilitas kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan, khususnya jika roda tidak terpasang dengan benar.
Informasi Resmi untuk Pemilik
Sebanyak 20.366 unit Forester model 2025 terdampak recall ini, dan pemilik kendaraan yang terpengaruh akan menerima pemberitahuan resmi pada bulan Maret 2025.
Dalam pemberitahuan tersebut, pemilik mobil nantinya harus membawa kendaraannya ke dealer resmi Subaru untuk dilakukan pemeriksaan velg.
Jika velg dengan dudukan baut yang tidak sesuai, dealer akan menggantinya secara gratis. Recall ini, meskipun mempengaruhi sejumlah unit, kemungkinan tidak akan berdampak besar pada distribusi atau penjualan Subaru, karena perbaikan hanya melibatkan inspeksi dan penggantian velg yang sesuai
Pengaruh Terhadap Distribusi
Sebagai langkah pencegahan, Subaru juga telah menginstruksikan dealer untuk menandai kendaraan yang terkena recall dan mencegahnya dikirim atau digunakan sebelum diperbaiki.
Karena perbaikan hanya melibatkan pemeriksaan dan penggantian velg, dampaknya terhadap penjualan dan pendistribusian kendaraan di pasar kemungkinan tidak akan terlalu besar.
(Saepul)