BANDUNG, PANJIRAKYAT: Penggunaan tisu basah menjadi favorit banyak orang , karena fungisnya sangat praktis untuk berbagai benda.
Namun ternyata, penggunannya bukanlah untuk serbaguna, melainkan hanya untuk barang-barang tertentu saja. sebagai solusi praktis untuk membersihkan berbagai benda, terutama saat bepergian atau dalam situasi darurat.
Pasalnya, tisu basah mengandung kadar kimia yang berisiko, jika penggunannya tidak tepat. Supaya tak salah lagi, ada beberapa barang, yang sebaiknya tidak menggunakan tisu basah.
Larangan Tisu Basah
Melansir berbagai sumber, berikut larangan pemebersihan dengan tisu basah:
1. Mainan Anak
Banyak orang tua yang menggunakan tisu basah untuk membersihkan mainan anak demi memastikan anak tetap aman dan bebas kuman.
Akan tetapi, meski terlihat bersih, tisu basah meninggalkan bahan kimia yang dapat berbahaya jika tertinggal di mainan dan terpapar oleh anak.
Ahli kimia John Manolas menjelaskan, penggunaan tisu antibakteri dan sabun dapat berkontribusi pada fenomena resistensi bakteri terhadap antibiotik. Untuk itu, lebih baik membersihkan mainan anak dengan larutan cuka dan air, yang lebih aman dan alami.
2. Meja Dapur
Meja dapur, terutama yang baru untuk tempat makanan seperti daging mentah, tidak sebaiknya menggunakan tisu ini.
Prodak antibakteri ini hanya bisa membersihkan permukaan secara superficially, sedangkan dapur membutuhkan pembersihan yang lebih mendalam untuk membasmi kuman dan bakteri.
Dengan begitu, gunakan air sabun panas dan spons atau desinfektan untuk memastikan meja dapur benar-benar bersih.
3. Permukaan Kayu
Permukaan kayu, baik itu meja, kursi, atau barang lain yang terbuat dari kayu, jangan menggunakan pembersihan tisu basah.
Kandungan bahan kimia dalam tisu basah bisa merusak permukaan kayu, menyebabkan kayu menjadi rapuh atau bahkan tampak kusam.
Kelembapan akibat tisu basah dapat merusak kayu dalam jangka panjang. Sebaiknya, gunakan kain mikrofiber atau pembersih kayu khusus untuk merawat permukaan kayu agar tetap awet dan terjaga kualitasnya.
4. Permukaan Marmer dan Granit
Marmer dan granit adalah material yang memerlukan perawatan khusus agar tetap berkilau dan terjaga keindahannya.
Penggunaan tisu basah pada permukaan ini bisa meninggalkan bekas atau merusak lapisan permukaan yang mengkilap. Bahan kimia dalam tisu basah bisa membuat marmer atau granit tampak kusam atau bahkan tergores.
Sebaiknya, bersihkan permukaan ini dengan air sabun biasa atau pembersih khusus untuk marmer dan granit.
5. Barang dari Kulit
Produk yang terbuat dari kulit, seperti tas, sepatu, atau pakaian, sebaiknya jangan menggunakan tisu antibakteri ini, terutama yang mengandung alkohol.
Alkohol dapat membuat kulit menjadi kering, retak, dan kusam. Untuk membersihkan barang berbahan kulit, gunakan pembersih kulit yang lembut, seperti sabun bayi yang encer dengan air, agar kulit tetap lembut dan tidak rusak.
6. Perabot yang Dipernis
Perabot kayu yang dipernis akan kehilangan keindahannya jika dibersihkan dengan tisu ini, terutama yang mengandung alkohol.
Akibatnya, bisa membuat lapisan pernis pada perabot kayu menjadi rusak, membuat warna kayu pudar, dan permukaan menjadi kasar. Sebaiknya, bersihkan perabotan ini dengan sabun lembut yang dicampur dengan air hangat untuk menjaga keindahan dan kualitasnya.
7. Tangan
Walau ada yang menjadi kebiasaan untuk membersihkan tangan, sebaiknya kamu tidak bergantung pada prodak ini.
Karena residu kimia yang bisa berbahaya jika tertelan. Selain itu, tidak semua mikroba dan bakteri akan hilang hanya dengan mengelap tangan menggunakannya. Sebaiknya, selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan untuk memastikan tangan benar-benar bersih.
Meskipun memang praktis, sebaiknya menghindari penggunaannya pada benda-benda tertentu yang rentan rusak atau terpapar bahan kimia berbahaya. Untuk membersihkan permukaan-permukaan tersebut, pilihlah pembersih yang lebih sesuai dan aman.
Artinya, bisa menjaga kebersihan tanpa mengorbankan kualitas dan keamanan benda.
(Saepul)