BANDUNG, PANJIRAKYAT: Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmennya, untuk mencegah perkembangan nuklir Iran.
Hal itu diutarakan oleh Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, Kamis (14/11/2024), menanggapi kekhawatiran internasional terkait program nuklir.
“Presiden dan Menteri Luar Negeri telah menyampaikan hal ini dengan jelas. Kami ingin memastikan bahwa Iran tidak pernah memiliki senjata nuklir, dan kami akan terus menggunakan berbagai alat untuk mencapai tujuan ini.” Ia menambahkan, “Semua opsi tetap terbuka,” kata Patel memuat Anadolu, Jumat (15/11/2024).
Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi dalam konferensi pers bersama Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Mohammad Eslami, juga menyatakan, kesepakatan nuklir dengan masih memungkinkan, asalkan Iran bisa berkomrpomi atas aktivitasnya.
Grossi menegaskan, IAEA ingin menjami bahwa Iran tidak hanya mengklaim, tetapi juga memberikan bukti nyata mengenai kegiatan persenjataanya.
“Kami melihat adanya keinginan dari Iran untuk mencapai kesepakatan dengan Barat terkait program nuklir mereka,” ujar Grossi.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa waktu sangat penting dalam memastikan Iran bekerja sama sepenuhnya dengan IAEA untuk menyelesaikan masalah-masalah yang telah menjadi perhatian internasional.
Mengingat sebelumnya, Iran menandatangani Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir, bersama dengan enam negara besar, yang terdiri atas Inggris, Jerman, China, Rusia, AS, Pranci dan Uni Eropa pada 2015.
Adanya kesepakatan itu, agar memastikan untuk membatasi program senjata tersebut dengan imbalan pencabutan sebagian sanksi yang diberlakukan terhadap negara tersebut.
Namun, Presiden AS kala itu, Donald Trump, secara sepihak menarik AS dari kesepakatan tersebut dan kembali menerapkan sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran dalam 2018.
Lantas, hal itu menjadi pemicu ketegangan baru, yang menyebabkan Iran mulai melanggar komitmen-komitmennya dalam kesepakatan dan mempercepat pengayaan uranium serta kegiatan nuklir lainnya.
(Saepul)