JAKARTA, PANJIRAKYAT: Sebanyak 100.000 ribu lebih bebek pada salah satu peternakan yang berada di Negara Bagian New York, Amerika Serikat karena indikasi flu burung , dari laporan penyiar ABC News.
Menurut laporan tersebut, Komisaris Kesehatan Wilayah Suffolk, Gregson Piggot mengatakan, telah dilakukan penyelidikan terkait dengan temuan itu.
Ia mengklaim, risiko akan menjangkit masyarakat diniliai masih rendah, lantaran virus itu “pada saat ini tidak dapat menular ke sesama manusia.”
“Sayangnya, ketika Anda berada di situasi seperti ini, di mana Anda memiliki kawanan yang terinfeksi, obatnya adalah dengan menyuntik mati seluruh kawanan,” kata Pigott seperti dikutip laporan tersebut.
Berdasarkan laporan, sampai 17 Januari tidak ada kasus infeksi pada manusia yang tercatat di peternakan itu, tetapi sejumlah pekerja telah diberikan pengobatan untuk mencegah penularan flu burung.
Dari keterangan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, sebanyak 67 kasus flu burung terkonfirmasi, yang merambah pada 10 Negara Bagian AS sejak Aapril 2024.
Sampai saat ini, hanya dilaporkan satu kasus kematian pada pasien lansia 69 tahun akibat penyakit kronis di Negara Bagian Lousiana.
(Saepul)