BANDUNG, PANJI RAKYAT: Obat Alprazolam bekerja dengan cara memengaruhi neurotransmitter di otak, sehingga menghasilkan efek tenang bagi penderita gangguan kecemasan berlebih.
Obat ini termasuk dalam golongan benzodiazepine, yang dapat mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik.
Aturan Pakai Obat Alprazolam
Namun, penggunaan obat Alprazolam harus tepat dan pastinya harus saran dari dokter. Melansir berbagai sumber, berikut informasi pakai mengenai konsumsi obat Alprazolam
1. Dosis
Umumnya resep dosis awal Alprazolam untuk gangguan kecemasan adalah 0,25 hingga 0,5 mg, yang diminum tiga kali sehari.
Dosis ini dapat meningkat secara bertahap tergantung pada reaksi pasien terhadap pengobatan. Namun, dosis maksimum harian tidak boleh melebihi batas 4 mg,
2. Dosis Cemas Berlebih
Untuk serangan panik, dosis awal biasanya lebih tinggi daripada dengan dosis untuk gangguan kecemasan. Dosis awal yang umum adalah 0,5 mg hingga 1 mg yang diminum tiga kali sehari.
Seperti pada pengobatan gangguan kecemasan, dosis dapat menyesesuikan tergantung kebutuhan pasien, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari ketergantungan.
3. Dosis Khusus Lansia
Pada pasien lanjut usia atau mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, dosis Alprazolam biasanya lebih rendah. Biasanya menggunakan dosis ini untuk mengurangi risiko efek samping yang serius, seperti pusing, kebingungan, atau risiko jatuh.
Efek Samping
1. Efek Samping Umum
Beberapa efek samping yang umum terjadi saat menggunakan Alprazolam meliputi:
- Mengantuk
- Pusing
- Kelelahan
- Mulut kering
- Sembelit
- Penurunan libido
Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan dapat berkurang seiring waktu. Namun, jika efek samping ini mengganggu atau bertahan lama, pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter.
2. Efek Samping Serius
Alprazolam juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, meskipun jarang terjadi. Efek samping serius ini termasuk:
- Kesulitan bernapas
- Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
- Depresi berat
- Kejang
- Reaksi alergi parah (anafilaksis)
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis.
3. Ketergantungan dan Penghentian Mendadak
Konsumsi obat ini risikonya bisa ketergantungan ketergantungan fisik dan psikologis. Penggunaan jangka panjang atau penghentian mendadak dapat menyebabkan gejala putus obat seperti kejang, insomnia hingga kecemasan yang parah. Oleh karena itu, dosis harus dikurangi secara bertahap di bawah pengawasan dokter.
Dengan mengetahui berbagai dosis dan efek samping di atas, dapat memberikan pengetahuan bagi anda mengenai obat ini.
(Saepul)