JAKARTA, PANJIRAKYAT: Perdana Mesir (PM) Mostafa Madbouly mengumumkan peluncuran konvoi pengiriman bantuan kemanusiaan terbesar untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
Dalam konferensi pers di Kairo, Madbouly menyatakan, konvoi tersebut berjalan “menurut instruksi Presiden Abdel Fattah Al-Sisi dan sebagai respons atas panggilan kemanusiaan untuk membantu saudara-saudara Palestina di Gaza,” kata Kantor PM Mesir dalam satu pernyataan.
Ia juga menyaksikan pelepasan Dana Tahya Misr, salah satu inisiasi Pemerintah Mesir, yang menggalakkan konvoi bantuan kemanusiaan komprehensif terbesar dari daerah Asmarat di Kairo tersebut
Konvoi itu bertajuk “Bantuan untuk Kemanusiaan”, yang menyertakan 305 truk memuat bantuan sebanyak 4.200 ton, beserta 11 ambulans.
Hamas dan Israel mengkukuhkan genjatan senjata pada eskalasi konflik di Gaza, Palestina, berlangsung 19 Januari 2025 mendatang.
Kesepakatan keduanya, diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani.
Dalam kesepakatan keduanya, akan melakukan pertukaran sandera selama gencatan senjata Gaza tersebut. Hamas akan melepas 33 sandera, sedangkan Israel akan melepas sejumlah tahanan.
“Kedua pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan tentang tahanan dan pertukaran sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” kata Sheikh Mohammed dalam sebuah konferensi pers, Kamis (16/1/2025).
Pejabat Hamas menyebut kesepakatan tersebut sebagai keuntungan besar yang mencerminkan sejarah yang telah dicapai melalui keteguhan Gaza, rakyatnya, dan keberanian perlawanannya.
“Ini juga merupakan penegasan kembali kegagalan penjajahan untuk mencapai salah satu tujuannya,” kata Sami Abu Zuhri kepada Reuters.
Israel dan Hamas baru sekali menjalani gencatan senjata selama agresi Zionis di Gaza dalam 15 bulan. Gencatan itu hanya berlangsung selama sepekan.
(Saepul)