JAKARTA, PANJIRAKYAT: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan pujian terhadap perusahaan teknologi META. Hal itu, dilontarkannya, usai raksasa teknologi menonaktifkan program pengecekan fakta pada platform aplikasinya, Facebook dan Instagram.
Pujian itu, memperlihatkan sikap berbeda Trump, daripada beberapa tahun lalu, yang tak segan mengkritik bahkan mengancam CEO Mark Zuckberg dijebloskan ke bui.
Ia juga sempat menyebut, META merupakan ‘penipu pemilu’. Awal dari kebencian ini, berawal dari META yang memblokir Trump dari Facebook selama 2 tahun.
Akan tetapi, saat META melakukan keputusan kontroversial dengan menonaktifkan fitur pengecekan fakta, Trump langsung berubah sikap.
“Presentasi Meta sangat baik. Mereka telah menempuh perjalanan jauh,” kata Trump, dikutip dari Fox News, Kamis (9/1/2025).
Fitur tersebut mulai berlaku, sejak pemilu 2016. Namun, belum lama ini, jenama Mark Zuckberg tersebut memutuskan untuk menghapusnya.
Cek fakta mereka akan diganti dengan model catatan komunitas, yang sebelumnya sudah hadir di paltform X.
Kepala Kebijakan Meta Global, Joel Kaplan menuturkan, perusahanya akan memperbarui aturan soal konten, tidak terkecuali kebijakan yang terlalu ketat.
Tetap tidak bermuatan topik sensitif seperti imigrasi hingga masalah gender.
“Kami ingin memastikan wacana bisa terjadi secara bebas di platform tanpa takut disensor,” jelasnya.
Ia menilai, META memiliki kekuatan untuk mengubah aturan dan mendukung kebebasan berekspresi. Namu, ia tak ingin perusahaanya disebut mengubah aturan, melainkan sebagai wujud menegakkan aturan.
Ia juga menyebut, sistem otomatis dari META terkni, belum luput dari kesalahan. Bahkan, bisa menyebabkan konten tidak terindikasi pelanggaran, bisa hilang.
Sebelumnya, Mark Zuckenberg menyampaikan, perusahaan akan bergerak ke tujuan semula dan mengurangi kesalahan. Selain itu, ingin menyerderhanakan kebijakan dan memulihkan kebebasan berekspresi.
(Saepul)