MATARAM, PANJIRAKYAT: Tersangka Pelecehan seksual penyandang tunadaksa, IWAS alias Agus Buntung, dirinya harus ditahan di Lapas Kelas II A Lombok Barat, setelah dirinya menjadi tahanan rumah.
“Jadi, terhitung mulai hari ini hingga 20 hari ke depan, yang bersangkutan kami titipkan penahanan pertamanya di Lapas Kelas II A Lombok Barat,” kata Kepala Kejari Mataram Ivan Jaka di Mataram, Kamis (10/01/2025).
Hal itu, membuat Agus Buntung menangis histeris. Jaksa memutuskan, dari mulanya bersangkutan di tahap penyidikan kepolisian tahanan rumah menjadi tahanan rutan, melihat ancaman hukuman dari sangkaan pidana yang diterapkan dalam berkas perkara.
“Selain ancaman hukuman pidananya, kami mempertimbangkan jumlah korban yang melebihi 15 orang,” jelasnya.
Selain itu, Jaksa Penuntut Umum menolak pengajuan permohonan tersangka agar tetap menjalani status tahanan rumah, karena mengingat sebagai tunadaksa tanpa dua tangan.
Ivan menegaskan, pihaknya akan menjamin pemenuhan atas hak tersangka sebagai tunadaksa dalam menjalani hukuman pidana pada lapas umum.
“Kami menjamin bahwa tersangka akan mendapatkan fasilitas khusus dan pendampingan selama menjalani penahanan di Lapas Kelas II A Lombok Barat,” katanya.
Adapun berdasarkan berkas perkaranya, Agus terancam hukuman 12 tahun penjara sesuai sangkaan Pasal 6 huruf A dan/atau huruf C juncto Pasal 15 ayat (1) huruf E Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
(Saepul)