JAKARTA, PANJIRAKYAT: Relasi antara Presiden RI Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih memanas, selepas
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beberapa waktu lalu, Hasto mengungkit Isu perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, menambah ketegangan dari kedua pihak tersebut. Keduanya pun, saling mengungkapkan pernyataan tajam.
Hasto dalam pernyataannya menyinggung soal ambisi kekuasaan yang menurutnya berpotensi melanggar konstitusi.
Ia menegaskan bahwa PDIP, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, tetap konsisten menolak gagasan perpanjangan masa jabatan presiden.
“Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar, maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi,” ujar Hasto pada Kamis (26/12).
Pernyataan ini muncul setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Jokowi menanggapi pernyataan Hasto dengan nada tegas.
Ia membantah keras tuduhan bahwa dirinya menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.
“Ini saya ulangi lagi, tidak pernah yang namanya saya meminta perpanjangan tiga periode kepada siapa pun,” tegas Jokowi di Solo, Senin (30/12/2024).
Lebih jauh, Jokowi menantang Hasto untuk menanyakan langsung kepada Megawati atau Ketua DPR RI Puan Maharani terkait isu tersebut.
“Tanyakan saja ke Bu Mega, Mbak Puan, tanyakan saja ke partai. Kapan, di mana, siapa yang saya utus, enggak pernah ada,” pungkasnya.
(Saepul)
