JAKARTA, PANJIRAKYAT: Rupiah kemungkinan melemah, akibat rilis klaim pengangguran di Amerika Serikat (AS). Sempat menguat ke angka 0,27 persen (42,5 poin) menjadi Rp15.584 dolar AS, Kamis (24/10/2024).
“Rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini, meskipun indeks dolar AS terlihat bergerak lebih rendah. Indeks dolar AS berada di posisi 104,05 dibandingkan sebelumnya di posisi 104,40,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra melansir RRI, Jumat (25/10).
Ariston menilai, pergerakan pergerakan indeks dipengaruhi data ekonomi terbaru AS.”Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS semalam menunjukkan klaim tunjangan yang lebih rendah dari perkiraan,” ujarnya.
Adapun klaim pengangguran di AS tercatat sebesar 222 ribu, sementara perkiraannya dengan nilai 242 ribu. Ia menekankan, hal ini memberikan sinyal ketenagakerjaan negeri Paman Sam itu masih baik.
“Sehingga The Fed berpotensi tidak memangkas suku bunga AS dengan agresif ke depannya. Sentimen penguat dolar AS seperti peluang kemenangan Trump dan ketegangan Timur Tengah, juga masih berlangsung,” ucap Ariston.
Dari pemantauan pasar uang lainnya, Lukman Leong juga memprediksi, rupiah akan melemah terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, klaim pengangguran di AS masih cukup baik, meski lebih rendah dari perkiraan pasar.
Lukman menuturkan, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur AS pun demikian, datanya lebih kuat dari perkiraan. Ia menegaskan, data PMI dan tenaga kerja menandakan kondisi perekonomian AS masih positif.
“Tidak ada data ekonomi maupun event penting hari ini baik eksternal maupun domestik. Investor hanya menantikan data penjualan barang tahan lama (durable goods) di AS yang akan dirilis malam ini,” ujar Lukman.
Lebih lanjut, Lukman memperkirakan, pergerakan Rupiah pada Dolar AS hari ini berada di kisaran Rp15.575-Rp15.685. sedangkan, Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak antara Rp15.650-Rp15.600 per dolar AS.
(Saepul)