BANDUNG, PANJIRAKYAT: Kafe bernama “Unforgettable Cafe,” menghadirkan konsep ramah lansia di China. Sebagai contoh nyata barista bernama Dai Xiuyu, berusia 84 tahun, dengan penuh perhatian menyajikan secangkir kopi pad pelanggan di kafe tersebut.
Meskipun rutinitas ini akrab dengan sehari-harinya, sekejap kemudian, Dai bisa mengalami lupa apa yang baru saja ia lakukan.
Pekerja Kafe Ramah Lansia
Kafe ini terletak di komunitas perawatan warga lansia di Subdistrik Bailianchi, Chengdu, yang terkenal sebagai subdistrik ramah demensia pertama di Provinsi Sichuan, China.
Staf kafe terdiri dari pekerja sosial muda dan lansia dengan gangguan kognitif, menciptakan suasana yang unik dan mendukung.
Keseharian pada produksi tersebut, para barista lansia bisa menyajikan belasan cangkir kopi, tetapi setiap cangkir terasa baru bagi mereka.
Mereka selalu mengikuti bimbingan pekerja sosial yang membantu melalui setiap tahap proses, dari awal hingga akhir.
Selain membantu terhadapap kemampuan kognitif mereka, pada hari-hari cerah, para pekerja sosial juga mengajak lansia menjajakan kopi di sekitar lingkungan.
Banderol untuk menikmati kopi dari kafe ramah lansia ini mulai dari 9,9 yuan (sekitar 1,4 dolar AS), bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tetapi menghantarkan lansia untuk berinteraksi dengan masyarakat, sehingga merasa dibutuhkan perannya.
“Kafe ini berfungsi sebagai jembatan interaksi antargenerasi, membantu lansia mempertahankan pola pikir positif dan memperlambat perkembangan penyakit mereka,” kata Pendiri Panti Wreda Ai’en dan presiden Asosiasi Perawatan Warga Lansia Chengdu, Su Youcheng.
Suntikan Semangat Barista Lansia
Sambil menyajikan kopi, para barista yang tak muda lagi mendapatkan motivasi dan pujian dari pekerja sosial. Pujian ini penting bagi mereka, yang bisa meningkatkan kebahagiaan dan rasa percaya diri.
“Setiap barista di sini menikmati prosesnya. Terapi nonfarmakologi ini tampaknya meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan serta kegelisahan,” tambah Su.
Angka Gangguan Kognitif
Berdasarkan studi dalam jurnal The Lancet, tercatat sekitar 38,77 juta orang berusia 60 tahun ke atas di Tiongkok menghadapi gangguan kognitif, termasuk 9,83 juta pasien Alzheimer.
Su menekankan, pentingnya menghargai dan memberikan kasih sayang kepada mereka yang sudah terbatas secara ingatan.
Dai, yang kerap mengalami lupa seperti tersesat dan meminta diantar ke bank, menunjukkan betapa pentingnya pujian bagi dirinya.
Pujian sederhana sangat berguna untuk keberlangsungan kehidupan mereka. Sementara itu, Gao (76), yang sempat menjadi ahli matematika, kini membantu menjual kopi di Unforgettable Cafe. Setiap cangkir yang dia jual membawa kebahagiaan yang bertahan lama.
Berkat layanan perawatan yang disediakan oleh Subdistrik Bailianchi, lima komunitas lokal kini memiliki sistem pencegahan dini dan perawatan profesional untuk pasien demensia.
Pada 2023, Biro Urusan Sipil Chengdu mulai mengembangkan komunitas ramah demensia untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi warga lansia. Saat ini, ada 56 komunitas ramah demensia di Chengdu, dengan Panti Wreda Ai’en melayani lebih dari 30 pasien demensia.
Di Unforgettable Cafe, meski barista lansia mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyajikan kopi atau membuat kesalahan, tidak ada ketidaksabaran dari pengunjung.
Setiap cangkir yang disiapkan membawa kebahagiaan dan rasa pencapaian, membantu mereka menerima kondisi mereka dan menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai cara untuk melawan kelupaan.