BANDUNG, PANJIRAKYAT: Sering kali seseorang tidak memeriksa paru-paru, karena tidak ada gejala yang terasa, sehingga merasa sehat.
Namun, kenyataannya organ pernapasan tersebut bisa saja terkontaminasi tanpa adanya geajala yang terasa. Polusi udara, terutama saat tingkat polusi meningkat, dapat memasuki tubuh melalui pernapasan dan mengakumulasi di paru-paru.
Polutan Membuat Paru-paru Tidak Sehat
Misalnya, polutan seperti asap rokok, kendaraan, dan berbagai bahan kimia berbahaya adalah beberapa contoh polutan bisa mengkontaminasi.
Istilah “paru-paru kotor” sering digunakan dalam masyarakat untuk menggambarkan kondisi di mana paru-paru tidak berfungsi dengan baik.
Namun, arti dari spekulasi tersebut kurang tepat, melainkan adanya bercak putih di paru-paru, yang dikenal sebagai infiltrat.
Untuk menentukan apakah seseorang memiliki paru-paru yang terkontaminasi, diperlukan pemeriksaan medis seperti rontgen atau foto thorax.
Gejala Paru-paru Kotor
Gejala yang bisa menjadi tanda adanya masalah yang dirujuk pada pemeriksaan dokter, dari tanda bunyi nafas sendiri.
Melansir beberapa sumber, jika bunyi nafas anda atau seseorang terdengar tidak normal, seperti suara “slap” atau “ngik-ngik”, ini bisa menjadi salah satu indikasi adanya sumbatan atau masalah lainnya.
Kasus seperti tersebut, disarankan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut melalui rontgen atau foto thorax sangat untuk mengetahui apakah ada infiltrat di paru-paru.
Menjaga kesehatan paru-paru sangat penting, terutama di lingkungan dengan tingkat polusi yang tinggi. Mengurangi paparan terhadap polutan dan menjalani pemeriksaan rutin dapat membantu memastikan paru-paru tetap bersih dan berfungsi dengan baik.
(Saepul)