JAKARTA, PANJIRAKYAT: Ucapan karangan bunga dari BEM Universitas Airlangga (Unair) bermuatan kritik atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, viral di media sosial. Diketahui, karangan bunga itu dari BEM FISIP Unair.
Alhasil, pajangan bunga itu berujung menjadi pembukuan BEM oleh dekanat yang disampikan oleh surat elektronik (surel), Jumat (25/10/2024).
Presiden BEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayah Bachtiar menjelaskan, pembekuan itu akibat dari ekspresi kritik kekecewaan pada penyelengaraan Pemilu 2024. Karangan bungan itu, mengandung pesan kritis yang sangat sarkas bagi keduanya.
“Pembekuan ini buntut dari ungkapan ekspresi kekecewaan terhadap fenomena pemilu 2024 yang dituangkan dalam karya seni satire berbentuk karangan bunga yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP,” terang berita acara tersebut.
“Kami sepakat untuk tidak menyerah untuk memproses keadilan bagi seluruh fungsionaris dan tetap melanjutkan perjuangan sampai waktu demisioner yang telah ditentukan,” tambahnya.
Dalam karangan bunga itu tertulis, ” Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,5 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi.
Selain itu, karangan bunga yang ada di halaman kampus Unair itu tetulis dari ‘Mulyono’
Diketahui, ucapan selamat itu merupakan inisiatif internal, sehingga dekanat menganggap isi dan pemasangannya tidak sesuai dengan etika akademik.
Dekan FISIP Unair, Prof. Bagong Suyanto, mengkonfirmasi pembekuan dan akan mengadakan pertemuan dengan BEM FISIP untuk membahas masalah lebih lanjut.
(Saepul)