BANDUNG, PANJIRAKYAT: Waspadalah dari macam modus penjahat siber yang terselubung. Aplikasi komunikasi WhatsApp yang telah terunduh sebanyak puluhan juta, sudah akrab menjadi sarana percakapan pribadi hingga urusan pekerjaan. Bahkan, turut menjadi alat penjahat siber untuk melancarkan aksinya.
Untuk berhasil mencapai tujuannya, para penipu menggunakan berbagai modus, mulai dari mengakses informasi pribadi hingga mengambil alih akun keuangan korban.
Macam Modus Penjahat Siber
Untuk itu, anda sebaiknya lebih waspada, dengan mengenalai maca-macam modus penjahat siber. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa modusnya:
1. Modus Kurir
Modus pertama, penjahat internet ini bisa berpura-pura menjadi kurir dari jasa pengiriman seperti J&T dan sebagainya.
Mereka akan mengirim pesan berisi lampiran dengan judul menarik, seperti “Lihat Foto Paket”. Ketika file tersebut dibuka, pelaku dengan mudahnya dapat menyedot uang di rekening pribadi korban.
2. File Undangan Pernikahan
Seperti sebelumnya, gempar modus penipuan dari file undangan pernikahan. Modus ini melibatkan pengiriman pesan yang seolah-olah merupakan undangan pernikahan.
Namun, file tersebut biasanya tidak jelas asal-usulnya dan berukuran besar. Pengguna yang tidak curiga akan mengklik file berjudul “Surat Undangan Pernikahan Digital”, yang dapat membahayakan data pribadi mereka.
3. Surat Tilang Palsu
Selanjutnya, tidak jauh berbeda dengan modus undangan, di mana pelaku mengirimkan surat tilang palsu beserta file apk berjudul “Surat Tilang 1.0 apk”.
Jika anda mendapatkan kiriman seperti ini, sebaiknya untuk tidak mengklik file dari pengirim yang misterius untuk menghindari pencurian data.
4. Penyamaran MyTelkomsel
Modus berikutnya, pelaku mencatut nama MyTelkomsel dan mengirimkan pesan yang meminta korban untuk mengklik file apk.
Aplikasi ini biasanya meminta izin akses ke berbagai data pribadi, termasuk informasi keuangan, yang dapat disalahgunakan.
5. Pengumuman Palsu dari Bank
Selain itu, pemberitauan dengan mengatasnamakan bank, dengan mengirimkan pesan yang mengaku berasal dari bank dengan informasi yang tidak masuk akal mengenai perubahan tarif transaksi.
Pesan tersebut biasanya berisi link untuk mengisi formulir yang dapat mengakibatkan pencurian data.
6. VCS
Masih berlanjut pada kejahatan modus lainnya, pelaku mengundang korban untuk melakukan video call tidak senonoh dari nomor tidak dikenal sebagai bentuk pemerasan.
Bila anda berada dalam situasi ini , segera minta bantuan dari orang terdekat yang memahami teknologi.
7. Quishing melalui Kode QR
Kejahatan terelubung terakhir, menggunaknakn teknik phishing dengan kode QR. Saat korban memindai kode tersebut, mereka akan diarahkan ke situs berbahaya yang dapat mencuri data pribadi atau mengunduh malware.
Dengan memahami modus-modus kejahatan siber ini, bisa lebih wasapda dan melindungi diri dari penipuan di WhatsApp.
Selalu verifikasi sumber pesan dan jangan sembarangan mengklik tautan atau file dari pengirim misterius. Bila ragu, mintalah pendapat dari teman atau keluarga yang lebih berpengalaman dalam teknologi. Lindungi informasi pribadi dan jadilah pengguna yang bijak.
(Saepul)