JAKARTA, PANJIRAKYAT: Presiden Prabowo Subianto, yang sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, menegaskan kepada para kadernya, bahwa kekuasaan bukan tujuan utama dalam politik, melainkan alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa.
Pesan itu disampaikan Prabowo dalam taklimat politik kepada para pimpinan serta kader Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (8/11/2025).
“Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan, sebab kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat. Kita ingin Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,”
ujar Prabowo, dikutip dari Antara, Minggu (9/11/2025).
Ia menekankan, agar seluruh kebijakan Gerindra dapat hadir untuk rakyat dan berorientasi pada kesejahteraan sosial. Ia pun mengingatkan pada seluruh kader, kehilangan makna sejati perjuangan politik, yakni memperjuangkan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lebih lanjut, Prabowo menyoroti esensi dari kepemimpinan sejati di hadapan para kadernya.
“Seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya. Tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa,”
ucapnya.
Menurutnya, pemimpin yang ideal harus memiliki kesadaran penuh terhadap situasi nasional, serta mampu mengarahkan perjuangan partai dan negara sesuai nilai-nilai luhur bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo turut menyinggung amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menurutnya menjadi fondasi utama perekonomian nasional. Ia membacakan poin-poin penting dari pasal tersebut yang menegaskan prinsip kekeluargaan dan kedaulatan negara atas sumber daya alam:
-
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
-
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
-
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
-
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Prabowo menilai bahwa semangat Pasal 33 UUD 1945 mencerminkan cita-cita keadilan sosial dan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil. Prinsip inilah, menurutnya, yang menjadi landasan perjuangan politik Partai Gerindra dalam pemerintahan mendatang.
Acara taklimat politik tersebut berlangsung khidmat dan tertib. Seluruh kader Gerindra hadir dengan busana safari putih dan celana krem, sedangkan para kader pria mengenakan kopiah hitam sebagai simbol kedisiplinan, persatuan, dan kesetiaan terhadap perjuangan partai.
Sejumlah tokoh penting Partai Gerindra dan pejabat negara turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya:
-
Sugiono, Menteri Luar Negeri sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra
-
Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra
-
Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara
-
Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian
-
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan
-
Budisatrio Djiwandono, Ketua Fraksi Gerindra DPR sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR
-
Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Ketua Komisi IV DPR











