BANDUNG, PANJIRAKYAT: Sistem kelistrikan sepeda motor umumnya terbagi dua jenis, yakni AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current).
Meskipun keduanya sama-sama berperan menyuplai tenaga listrik ke berbagai komponen kendaraan, tetapi memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja dan dampaknya terhadap kendaraan.
Perbedaan Utama antara AC dan DC dalam Kelistrikan Motor

Melansir laman Suzuki, berikut perbedaan dari AC dan DC Kelistrikan Motor:
1. AC
- Cara Kerja: Pada kendaraan dengan sistem kelistrikan AC, energi listrik berasal dari spul yang beroperasi oleh poros engkol mesin. Arus listrik ini tergantung pada putaran mesin. Semakin tinggi putaran mesin, semakin tinggi arus listriknya. Spul bekerja bersama kiprok untuk mengatur aliran listrik dan mencegah bohlam putus karena arus yang berlebihan.
- Ciri Khas: Lampu depan kendaraan dengan sistem AC akan menyala lebih terang saat mesin berputar cepat dan meredup ketika mesin dalam kondisi langsam. Faktor ini karena arus listrik bergantung langsung pada putaran mesin. Lampu akan lebih terang jika mesin berada pada RPM tinggi, sementara pada RPM rendah, lampu akan meredup atau bahkan mati.
2. DC
- Cara Kerja: Dalam sistem kelistrikan DC, energi listrik menyuplai secara langsung oleh aki. Kiproks pada sistem ini berfungsi untuk menjaga kestabilan arus dan mengisi aki. Listrik terhantar ke semua komponen kendaraan sudah stabil sebelum mesin menyala, sehingga lampu depan kendaraan akan menyala secara konsisten saat kunci kontak hidup ke posisi ON.
- Ciri Khas: Lampu depan pada kendaraan dengan sistem DC akan menyala seketika saat mesin dinyalakan dan tidak akan meredup meskipun mesin dalam kondisi langsam. Ini karena aki menyediakan arus listrik yang stabil dan konsisten, terlepas dari putaran mesin.
Kelebihan dan Kekurangan Antar Kedua Jenis
AC
- Kelebihan:
- Umur Aki Lebih Panjang: Aki hanya dibebankan pada saat starter dan tidak digunakan untuk suplai energi listrik rutin selama mesin beroperasi.
- Kebutuhan Energi yang Lebih Rendah: Pada sistem AC, energi listrik yang digunakan untuk lampu hanya disuplai saat dibutuhkan.
- Kemampuan Mengatur Tegangan: Pengendara dapat menaikkan atau menurunkan tegangan sesuai kebutuhan.
- Kekurangan:
- Lampu Tidak Stabil: Lampu depan cenderung meredup saat mesin berputar lambat, yang dapat mengurangi kenyamanan dan keamanan berkendara, terutama di malam hari.
- Tidak Ada Penyimpanan Energi: Energi listrik tidak disimpan dalam bentuk baterai, sehingga tidak ada cadangan listrik saat mesin tidak menyala.
DC
- Kelebihan:
- Lampu Terang dan Stabil: Lampu depan akan menyala dengan terang dan stabil, terlepas dari putaran mesin.
- Kestabilan Energi: Komponen kendaraan seperti bohlam akan lebih awet karena arus listrik yang stabil mengurangi risiko kerusakan.
- Fleksibilitas Modifikasi: Arus DC mendukung berbagai modifikasi kendaraan yang memerlukan arus listrik stabil, seperti pemasangan lampu LED.
- Kekurangan:
- Kebutuhan Pengisian yang Lebih Besar: Aki harus memiliki kapasitas ampere yang lebih besar dan perlu diisi ulang secara berkala untuk menghindari tekor.
- Umur Aki Lebih Pendek: Karena aki menyediakan energi listrik secara terus-menerus, beban pada aki lebih besar dan dapat menyebabkan umur aki menjadi lebih pendek.
Setelah paham pada perbedaan kedua jenis kelistrikan motor ini, anda dapat memilih untuk kendaraan anda sesuai keinginan dan kebutuhan.
Sistem AC masih bergantung pada putaran mesin untuk mengalirkan energi listrik, tetapi DC memanfaatkan aki untuk menyediakan arus listrik yang stabil.
Masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan yang mempengaruhi performa dan pemeliharaan kendaraan.
(Saepul)