• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 26 Juli 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Dunia

Natal Dilarang di Beberapa Negara Ini, Punya Alasan Mutlak!

Penulis Saepul
26 Desember 2024
A A
natal negara

(Pixabay)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

BANDUNG, PANJIRAKYAT: Natal adalah hari yang suka cita dan penuh kesakralan bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Namun, tahukah anda, ada beberapa negara yang melarang peringatan ini?

BACAJUGA

Teroris Bom Bali Hambali Tak Bisa Masuk Indonesia, Yusril Beberkan Alasannya

TNI Siap Turun Lakukan Misi Kemanusiaan di Myanmar

Larangan ini berkaitan dengan ideologi negara, politik, atau keinginan untuk mempertahankan identitas budaya dan agama tertentu.

Natal Dilarang di 5 Negara 

Melansir berbagai sumber, berikut adalah lima negara yang melarang perayaan Natal karena alasan tertentu:

1. Korea Utara

Salah satu negara yang melarang adalah Korea Utara. Di sana semua bentuk ekspresi agama selain ideologi negara yang berpusat pada pemujaan terhadap Kim Il-sung dan Kim Jong-il dianggap berbahaya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, perayaan Natal sangat tidak boleh, karena pemerintah menganggapnya sebagai ancaman terhadap loyalitas rakyat pada pemimpin mereka.

Merayakan Natal pada negara komunis ini menjadi tindakan kontra-revolusioner yang bisa berujung pada hukuman berat, termasuk kerja paksa.

Umat Kristiani di Korea Utara biasanya merayakan Natal secara rahasia di tempat-tempat tersembunyi untuk menghindari penangkapan.

2. Somalia

Somalia melarang perayaan Natal sejak tahun 2015 dengan alasan untuk melindungi populasi Muslim mayoritas dari pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Negara di dalam Benua Afrika ini juga mengaitkan perayaan Natal dengan ancaman keamanan, mengingat kehadiran kelompok ekstremis seperti Al-Shabaab.

Bagi komunitas Kristen minoritas di Somalia, perayaan Natal hanya berjalan secara pribadi dan dalam skala kecil. Pemerintah biasanya mengeluarkan pengumuman untuk memperingatkan warga agar tidak merayakan Natal secara terbuka.

3. Brunei Darussalam

Kemudian, satu-satunya negara ASEAN yang melarang perayan ini, yaitu Brunei Darussalam mengumumkan larangan perayaan Natal di ruang publik sesuai dengan prinsip Syariah yang menjadi landasan secara resmi di negara tersebut.

Bagi mereka, perayaan ini sebagai pengaruh budaya asing yang dapat mengganggu akidah umat Muslim. Simbol-simbol Natal, seperti topi Santa, pohon Natal, dan lagu-lagu Natal juga dilarang.

Pelanggaran aturan ini bahkan terancam dengan hukuman hingga lima tahun penjara. Meski demikian, komunitas Kristen di Brunei masih diperbolehkan merayakan Natal di gereja atau rumah mereka secara privat, namun mereka harus melapor kepada pemerintah terlebih dahulu.

4. Tajikistan

Tajikistan mulai melarang perayaan Natal sejak tahun 2015 dengan melarang penggunaan pohon Natal di sekolah dan institusi pemerintah.

Pemerintah Tajikistan menganggap perayaan Natal sebagai simbol budaya Barat yang tidak sesuai dengan identitas nasional negara tersebut.

Larangan ini juga bertujuan untuk mencegah komersialisasi budaya dengan anggapan tidak relevan dengan masyarakat mayoritas Muslim.

Komunitas Kristen di Tajikistan merayakan Natal secara tertutup, sementara pemerintah terus memantau aktivitas keagamaan untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap aturan negara.

5. China

Walau ada kelonggoran, perayaan Natal di China masih menghadapi pembatasan, terutama di institusi pendidikan dan tempat umum.

Natal bukanlah hari libur nasional di China, mengingat mayoritas penduduknya menganut agama Buddha, Tao, atau tidak beragama.

Akan tetapi, umat Kristiani di China tetap boleh merayakan Natal di gereja resmi, terutama di kota-kota besar seperti Shanghai, Chongqing, Guangdong, dan Hong Kong.

Meski demikian, perayaan Natal di luar lingkungan gereja, termasuk acara publik dengan tema Natal, seringkali terbatas di beberapa daerah untuk menghindari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal.

Meskipun di negara-negara ini perayaan Natal terbatas hinggamenjadi larangan, umat Kristiani tetap berusaha merayakan momen tersebut dengan cara yang sesuai dengan aturan yang ada, meskipun dengan berbagai keterbatasan.

 

(Saepul)

Tag: natalNatal 2024Pasar Natal Jermanpohon natal

Artikel Terkait

gunung everest
Dunia

Penemuan Sepatu Bot di Gunung Everest, Misteri 100 Tahun Bangkit Lagi!

13 Oktober 2024
Dunia

Gempa Turki Jadi Kesempatan Maling, Kondisi Susah Menjadi Celah Menjarah!

13 Februari 2023
Dunia

Menhan Prabowo Ke Turki Diiringi Salju, Kira-kira ada Perlu Apa?

4 Februari 2023
mary jane filipina
Dunia

Bahagia Mary Jane Bisa Ditahan di Filipina

19 Desember 2024
okinawa jepang panjang umur
Dunia

Masyarakat Okinawa Jepang Panjang Umur, Ternyata Punya Rahasia Ini!

14 September 2024
batu perjanjian lama
Dunia

Batu 10 Perintah Perjanjian Lama Laku Terlelang, Bertuliskan Hukum Al-kitab

20 Desember 2024
Artikel Selanjutnya
squid game

Bocoran Squid Game Season 2: Menyajikan Cerita Mematikan!

Artikel Terpopuler

  • orang terkaya

    6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Pinjol Ilegal 2025, Lengkap dengan Ciri-cirinya!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Daftar Custom ROM Terbaik 2024, Pilih Sesuai Kebutuhan!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

hasto vonis

Tok! Hasto Divonis 3,5 Tahun, Hakim Ungkap Hal Pemberat

25 Juli 2025
prabowo pkb

Prabowo Curhat Dua Prioritas Program Nasional di Harlah ke-27 PKB

24 Juli 2025
prabowo pdip gerindra (2)

Prabowo Akui PDIP-Gerindra sebagai Adik dan Kakak, Kok Berkubu?

22 Juli 2025
jokowi psi pdip (2)

Jokowi Limpahkan Dukungan untuk PSI, PDIP Tak Gentar

21 Juli 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat