JAKARTA, PANJIRAKYAT: Microsoft mengumumkan, dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan berakhir dalam 14 Oktober 2025.
Setelah waktu tersebut, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut, akan menghentikan dukungan pembaruan perangkat lunak, bantuan teknis, atau perbaikan keamanan.
Mereka meminta kepada pengguna setianya, agar egera beralih ke Windows 11 yang akan menjadi penerus sistem operasi Windows 10.
Alasan Microsoft Meminta Update ke Windows 11
Microsoft telah ancang-ancang pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), dan mereka meyakini bahwa masa depan komputer akan cenderung pada teknologi AI.
Seiring berjalannya waktu, Microsoft meramalkan bahwa hampir semua perangkat PC akan menjadi “PC AI” pada tahun 2025.
Executive Vice President dan Chief Marketing Officer Microsoft, Yusuf Mehdi menyampaikan, perusahannya siap pada invasi baru.
“Kami percaya bahwa salah satu hal terpenting yang akan diperbarui pada tahun 2025 bukanlah kulkas atau televisi, melainkan PC Windows 10 mereka. Mereka akan melangkah maju ke Windows 11,” kata Yusuf Mehdi.
Windows 10 Sejak 2015
Windows 10 hadir pertama kali, dalam 29 Juli 2015 sebagai penerus Windows 8.1. Sejak peluncurannya, Windows 10 telah terserap oleh jutaan pengguna di seluruh dunia.
Akan tetapi, Microsoft telah menetapkan tanggal akhir dukungan pada 14 Oktober 2025. Artinya, pasca penetapan tenggat waktu tersebut, pengguna Windows 10 tidak akan lagi menerima pembaruan penting, termasuk pembaruan keamanan yang sangat penting untuk melindungi perangkat dari ancaman siber.
Versi terakhir dari Windows 10 adalah edisi 22H2 yang dirilis pada 18 Oktober 2022. Selain itu, Microsoft juga telah menghentikan penjualan lisensi Windows 10, baik untuk edisi Home maupun Pro, sejak Februari 2023.
Menyajikan Teknologi AI
Windows 11 hadir dengan sejumlah fitur canggih yang mendukung teknologi AI dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Mehdi meyakini bahwa Windows 11 adalah jawaban bagi kebutuhan akan sistem operasi yang lebih kuat, lebih aman, dan lebih canggih.
Fitur-fitur baru seperti Copilot AI, sebuah asisten virtual berbasis kecerdasan buatan yang terintegrasi langsung dalam sistem operasi, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pengalaman pengguna.
Selain itu, Windows 11 juga menghadirkan fitur Recall AI yang memungkinkan sistem mengingat aktivitas pengguna, serta peningkatan pencarian berbasis AI yang lebih akurat dan mendalam.
“Dengan menggunakan Windows 11, versi Windows kami yang paling aman, kami memperkenalkan kategori PC baru – PC Copilot+,” jelas Mehdi.
Microsoft juga memperkenalkan kategori baru untuk PC dengan Windows 11, yaitu PC Copilot+. Perusahaan mengklaim bahwa PC Copilot+ lebih cepat hingga 58 persen daripada MacBook Air M3, dengan kinerja AI yang lebih cepat 47 persen.
Selain itu, Microsoft mengungkapkan bahwa PC Copilot+ lima kali lebih cepat dibandingkan dengan PC Windows yang berusia lima tahun.
Meskipun Windows 11 hadir dengan berbagai pembaruan menarik, adopsi sistem operasi ini masih berjalan lambat.
Hingga akhir 2024, Windows 10 masih menguasai pasar dengan pangsa hampir dua pertiga, yaitu sekitar 63 persen.
Sementara itu, Windows 11 baru menguasai sekitar 34 persen, dengan Windows 7 yang sudah usang hanya mencatatkan 2,5 persen.
(Saepul)