JAKARTA, PANJIRAKYAT: Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, ikut mengangkat isu hangat belakangan ini, kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
Pasalnya, Prada Lucky diduga meninggal dunia akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh seniornya di lingkungan barak militer.
Hal itu, diutarakan Megawati saat menghadiri peluncuran buku ‘Naskah Sumber Arsip Dasar Negara Volume I: Masa Sidang Pertama BPUPK 29 Mei–1 Juni 1945’ dan peresmian Serambi Pancasila. Acara berlangsung di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Senin (11/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut, ia menyinggung peristiwa yang ramai diberitakan tersebut.
“Kalau saya lihat di TV, seorang ibu kemarin ada anaknya, kalau tidak salah, Prada apa ya? Yang meninggal?” tanyanya kepada hadirin, dikutip Senin (11/08/2025).
“Prada Lucky,” jawab salah satu tamu undangan yang hadir.
Ia menyampaikan, dirinya turut merasakan prihatin yang mendalam atas musibah yang dialami keluarga korban. Megawati menilai, peristiwa semacam ini merupakan luka kemanusiaan yang tidak bisa dianggap remeh. Megawati menyatakan bahwa dirinya ikut merasa terpukul atas kejadian yang menimpa Prada Lucky.
“Nah, saya juga tahu. Apa perasaan kalian? Tentu sakit sekali. Kalau itu terjadi pada kalian, itulah namanya peri kemanusiaan, saudara-saudara yang terhormat. Ingat, jangan dilecehkan yang namanya Pancasila,” ungkap Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menyoroti sikap sebagian generasi muda yang kerap mengabaikan nilai perjuangan para pendiri bangsa. Ia menyayangkan bahwa banyak anak muda saat ini mempertanyakan makna kemerdekaan yang diperjuangkan dengan penuh pengorbanan.
(Saepul)