BANDUNG, PANJI RAKYAT: Saat ini, mobil listrik mulai banyak dan sering jumpai di jalanan. Para produsen kendaraan, memilih jenis baterai yang berkualitas agar kuat saat bermobilitas. Salah satunya, baterai yang berkualitas adalah berjenis Lithium Iron Phosphate (LFP).
Baterai dengan jenis ini bisa dikatakan menjadi populer untuk beberapa produsen dalam industri kendaraan listrik.
Daya tahannya yang baik dan biaya produksi yang lebih rendah membuatnya semakin populer. Namun, selayaknya komponen elektrikal lain, baterai LFP juga memiliki beberapa kelemahan yang harus menjadi catatan para pemilik mobil listrik.
Di samping kelebihannya, kekurangan LFP adalah pengisian secara terus-menerus berdampak pada masalah. Berdasarkan hasil studi terbaru dari Dr. Jeff Dahn memuat InsideEV, pengisian baterai hingga penuh akan memicu terbentuknya senyawa berbahaya di dalam baterai.
Senyawa ini dapat merusak elektroda negatif akibat tegangan tinggi dan suhu yang meningkat, sehingga menyebabkan degradasi baterai secara signifikan.
Cara Merawat Baterai LFP

Meskipun baterai LFP memiliki kelemahan terkait pengisian penuh, ada beberapa langkah agar semakin memperpanjang penggunaan, antara lain:
1. Hindari Pengisian Penuh
Langkah paling sederhana namun efektif adalah menghindari pengisian penuh baterai hingga 100 persen. Disarankan untuk mengisi daya baterai hingga sekitar 80 persen untuk penggunaan sehari-hari. Ini akan membantu memperlambat proses degradasi dan memperpanjang umur baterai.
2. Jangan Biarkan Kosong
Selain menghindari pengisian penuh, penting juga untuk tidak membiarkan baterai dalam kondisi kosong terlalu lama. Usahakan untuk mengisi daya saat daya baterai masih tersisa sekitar 20 persen. Hal ini akan mencegah kerusakan yang dapat terjadi jika baterai dibiarkan kosong dalam jangka waktu yang lama.
3. Ikuti Rekomendasi Produsen
Setiap produsen mobil listrik biasanya memiliki panduan dan rekomendasi khusus mengenai cara merawat baterai LFP. Sangat penting untuk mengikuti petunjuk tersebut untuk memastikan baterai tetap dalam kondisi terbaik dan memiliki umur pakai yang panjang.
4. Gunakan Fitur Manajemen Baterai
Beberapa mobil listrik modern dilengkapi dengan fitur manajemen baterai yang dapat membantu mengoptimalkan pengisian daya. Fitur ini secara otomatis akan menghentikan pengisian saat baterai mencapai batas optimal, seperti 80 persen, sehingga mencegah pengisian penuh yang berlebihan.
5. Pertimbangkan Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan juga mempengaruhi performa dan umur baterai LFP. Hindari mengisi daya baterai di tempat dengan suhu yang sangat tinggi atau sangat rendah, karena ini dapat mempercepat degradasi baterai. Pengisian daya sebaiknya dilakukan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik.
Baterai LFP memang memiliki banyak keunggulan, seperti daya tahan yang baik dan biaya produksi yang lebih rendah, tetapi perlu perhatian khusus dalam hal pengisian daya.
Pengisian penuh hingga 100 persen secara terus-menerus dapat menyebabkan degradasi cepat, umur baterai yang lebih pendek, dan performa yang menurun.
(Saepul)