• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 26 Agustus 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Lifestyle

Lirik dan Makna Mendalam Lagu Majelis Lidah Berduri – Selat, Malaka

Penulis Raya
25 September 2024
A A
Majelis Lidah Berduri - Selat, Malaka

(Instagram/majelislidahberduri)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

BANDUNG,PANJIRAKYAT: Lagu Majelis Lidah Berduri – Selat, Malaka menyajikan narasi lirik yang kompleks, penuh dengan simbolisme dan referensi historis khususnya terkait dengan tokoh revolusioner Tan Malaka.

BACAJUGA

Meriah dan Inspiratif, Creative Workshop JNE Diikuti Ratusan Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati

Universitas Jenderal Achmad Yani Tawarkan Solusi Bagi Calon Mahasiswa yang Gagal Masuk PTN

Selat, Malaka

Ia bertemu laki-laki itu di buku sejarah
Lalu mereka kencan di kedai
Melubangi waktu dengan mencerca astrologi
Cinta lahir dari judi dan menguat karena lampu mati
Sehingga lampu mati

Aku nikahi engkau Tan Malaka
Dengan mas kawin tiket kapal laut seputar Asia, tunai
Tunai, tunai, tunai
Aku nikahi engkau Tan Malaka
Dengan mas kawin tiket kapal laut seputar Asia, tunai
Tunai, tunai, tunai

ADVERTISEMENT

Anak-anak kita dulunya revolusi semua
Syukurlah, kini sudah pada mati sempurna
Anak-anak kita dulunya revolusi semua
Syukurlah, kini empat sehat lima sempurna
Syukurlah, syukurlah

Aku nikahi engkau Tan Malaka
Dengan mas kawin tiket kapal laut seputar Asia, tunai
Tunai, tunai, tunai
Aku nikahi engkau Tan Malaka
Dengan mas kawin tiket kapal laut seputar Asia, tunai
Tunai, tunai, tunai

Ia bertemu laki-laki itu di buku sejarah
Lalu mereka kencan

Makna lagu Majelis Lidah Berduri – Selat, Malaka

Pertemuan Sejarah dan Romantisme
Lirik awal yang menyebutkan “Ia bertemu laki-laki itu di buku sejarah” menggambarkan seseorang yang menemukan tokoh Tan Malaka dalam catatan sejarah. Ada personifikasi hubungan romantis antara tokoh sejarah dan subjek dalam lagu, dengan “kencan di kedai” sebagai metafora yang memadukan realitas sejarah dengan pengalaman personal yang lebih intim dan akrab. Ini bisa dilihat sebagai gambaran tentang bagaimana ide-ide besar dalam sejarah dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari dan pemikiran personal seseorang.

Kritik Terhadap Astrologi dan Takdir
“Lubangi waktu dengan mencerca astrologi” menandakan penolakan terhadap keyakinan pada nasib yang diatur oleh kekuatan di luar kendali manusia, seperti astrologi. Sebaliknya, ada penekanan pada tindakan nyata dan perjuangan yang lebih konkret, seperti yang dilakukan Tan Malaka dalam konteks revolusi. Cinta, yang lahir dari “judi” dan “menguat karena lampu mati,” menunjukkan bahwa cinta dan perlawanan itu berisiko dan seringkali berkembang dalam kondisi ketidakpastian atau kesulitan, seperti saat revolusi terjadi di tengah krisis.

Simbolisme Pernikahan dengan Tan Malaka
Pernikahan dengan Tan Malaka di sini merupakan simbol pernikahan dengan ideologi revolusi yang diperjuangkan oleh Tan Malaka, terutama anti-imperialisme, sosialisme, dan perjuangan untuk kemerdekaan. “Mas kawin tiket kapal laut seputar Asia, tunai” menggambarkan perjalanan fisik dan ideologis yang dilalui oleh Tan Malaka, yang sering berpindah-pindah di Asia selama hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ini juga bisa mengacu pada diaspora ide-ide revolusioner yang menyebar lintas negara di Asia, seperti yang dilakukan Tan Malaka dalam karir politiknya.

Anak-anak Revolusi
“Anak-anak kita dulunya revolusi semua” menyiratkan bahwa generasi sebelumnya adalah produk dari perjuangan revolusi. Namun, ada kontras dalam dua kalimat selanjutnya. Di satu sisi, kematian revolusi bisa dilihat sebagai kematian fisik para pejuang revolusi, sedangkan kalimat “Syukurlah, kini empat sehat lima sempurna” adalah sebuah kritik yang mengindikasikan bahwa perjuangan revolusi telah digantikan oleh stabilitas yang mungkin materialistis dan dangkal, tanpa semangat perubahan yang dahulu mereka perjuangkan.

Ironi dan Satire
Secara keseluruhan, lagu ini tampak dipenuhi dengan ironi dan sindiran. Penggunaan istilah “nikah,” “tunai,” dan “tiket kapal laut” adalah simbol-simbol yang mencoba menggabungkan antara dunia ideologis dengan dunia nyata yang lebih praktis dan transaksional. Ini bisa diartikan sebagai kritik terhadap bagaimana nilai-nilai revolusi yang dahulu diperjuangkan kini mungkin telah berakhir menjadi komoditas atau ritual kosong dalam masyarakat modern.

Nostalgia dan Refleksi
Lirik “Aku nikahi engkau Tan Malaka” bisa diartikan sebagai bentuk nostalgia atau refleksi dari seseorang yang merindukan masa ketika semangat revolusi masih hidup dan mendominasi kehidupan sehari-hari. Namun, pada saat yang sama, ada kesadaran bahwa dunia telah berubah, dan cita-cita revolusi mungkin tidak lagi relevan dalam konteks saat ini.

 

(Agung)

Tag: lagulirikMajelis Lidah BerduriMajelis Lidah Berduri - SelatMalaka

Artikel Terkait

squid game
Lifestyle

Bocoran Squid Game Season 2: Menyajikan Cerita Mematikan!

26 Desember 2024
mcu gratis
Lifestyle

MCU Gratis Mulai Februari, Periksakan Diri untuk Deteksi Penyakit!

14 Januari 2025
orang terkaya sumatera utara
Lifestyle

Orang Terkaya dari Sumatera Utara dan Bisnisnya, Ada Berjuluk Raja Sawit!

31 Desember 2024
hari valentine (2)
Lifestyle

Ide Kencan Hari Valentine, Bikin Waktu Lebih Bermakna!

13 Februari 2025
NPD di lingkungan kerja
Lifestyle

Bahaya Tersembunyi Narcissistic Personality Disorder NPD di Lingkungan Kerja

18 Desember 2024
Barongsai Imlek
Lifestyle

Sejarah Barongsai dan Imlek di Indonesia, Sempat Dicekal!

30 Januari 2025
Artikel Selanjutnya
mesin forklift

Toyota Dituntut Gegara Kelabui Emisi Mesin Forklift

Artikel Terpopuler

  • pajak kendaraan 2025

    Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Peringkat Brand Mobil terbesar di Dunia 2024, Ada Jagoan Mu?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • 6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Ikutan Lelang KPK, Bagaimana Menurut Dalil Islam?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

Amplop Arya Daru

Amplop Misterius Datang ke Keluarga Arya Daru, Berisi Beragam Simbol!

25 Agustus 2025
noel ott (2)

Noel Bantah Kena OTT, KPK Fokus Buktikan Kebenaran Perkara

25 Agustus 2025
Noel hukum mati

Pernyataan Terdahulu, Bikin Noel Dianggap Layak Dihukum Mati!

24 Agustus 2025
noel hukum mati

Komitmen Lalap Noel, Gaungkan Hukum Mati Koruptor Malah Tersangka di KPK!

23 Agustus 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat