BANDUNG, PANJIRAKYAT: Mengenal kanker usus, yang selama ini menderita Haji Qomar menjadi penyakit kronis. Komedian senior, Nurul Qomar atau akrab disapa Haji Qomar tutup usia, Rabu (09/11/2025).
Kabar duka tersebut, disampaikan oleh rekan seprofesinya, Jarwo Kwat dalam unggahan Instagram pribadinya. Kabarnya ia meninggal dunia, lantaran penyakit ganas, kanker usus.
Bahkan, Haji Qomar saat tahun 2022 sembuh dari penyakitnya. Namun, penyakit kanker usus tersebut kembali menyerang pelawak senior itu.
Haji Qomar dengan Penyakit Kanker Usus
Kanker usus yang selama ini diderita oleh Haji Qomar, secara umum akibat mutasi genetik yang terjadi pada sel-sel usus besar.
Namun, penyebab pasti dari mutasi genetik tersebut belum terdeteksi secara pasti. Beberapa faktor risiko kemungkinan dapat meningkatkan terjadinya mutasi tersebut dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker di usus besar.
Melansir situs Siloam Hospital, berikut Faktor-faktor penyebab, antara lain:
- Berusia lebih dari 50 tahun
Risiko kanker usus besar meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun. - Memiliki riwayat polip usus besar
Polip usus besar adalah pertumbuhan abnormal pada lapisan usus besar, yang bisa berkembang menjadi kanker seiring waktu. - Riwayat keluarga yang pernah menderita kanker usus besar
Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker usus besar, risiko Anda untuk mengalami kondisi yang sama juga akan meningkat. - Peradangan pada usus besar
Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. - Penyakit diabetes
Penderita diabetes, terutama yang tidak terkontrol dengan baik, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. - Berat badan berlebih atau obesitas
Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. - Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak sel-sel usus besar dan meningkatkan risiko terjadinya kanker. - Pernah melakukan perawatan radioterapi di area perut
Paparan radiasi pada area perut, pada pengobatan lainnya, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. - Kurang melakukan aktivitas fisik
Gaya hidup yang tidak aktif dan kurangnya olahraga dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker usus besar. - Jarang mengonsumsi makanan berserat
Diet rendah serat dan tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Tanda
Gejala dari penyakit mematikan ini, sering kali tidak menunjukkan gejala permulaan, sehingga sulit untuk teridentifikasi sejak dini.
Akan tetapi, seiring berkembangnya penyakit, beberapa gejala umum dapat terasa dan harus menjadi kewaspadaan. Tanda-tanda, terdiri dari:
- Perut kembung dan kram
Perut terasa penuh, kembung, atau sering mengalami kram yang tidak biasa. - Gangguan diare atau sembelit (konstipasi)
Perubahan pola buang air besar, seperti diare berkepanjangan atau sembelit, bisa menjadi tanda adanya masalah pada usus besar. - BAB berdarah
Darah pada tinja, baik berwarna merah terang atau gelap, bisa menjadi tanda adanya kanker usus besar. - Perubahan bentuk dan warna pada feses
Feses yang berubah bentuk, seperti menjadi lebih tipis atau melengkung, dan warna yang tidak normal dapat menandakan adanya kelainan pada usus besar. - Penurunan berat badan secara drastis tanpa alasan yang jelas
Penurunan berat badan yang signifikan meski tidak ada perubahan pola makan atau aktivitas fisik bisa menjadi indikasi kanker. - Siklus haid yang terganggu pada wanita
Wanita dengan kanker usus besar mungkin mengalami haid yang tidak teratur atau nyeri haid yang berlebihan. - Lemas
Kelelahan yang tidak wajar, meskipun cukup istirahat, bisa menjadi gejala dari kanker usus besar. - Kurang darah atau anemia
Anemia, yang menyebabkan penderitanya merasa lemas atau lelah, dapat terjadi akibat perdarahan yang tidak terdeteksi dalam usus besar.
Jika tanda-tanda di atas muncul, segera konsultasi pada ahli kesehatan. Kanker usus harus menjadi kewaspadaan dan kesadaran pada kesehatan manusia.
(Saepul)