BANDUNG, PANJIRAKYAT: Mungkin hampir setiap tahun perilisan seri T HP Xiaomi, acap menghadirkan spesifikasi impresif, tumpah ruah tampil kuat daripada kompetitornya. Misalnya saja, yang terbaru Xiaomi 14T.
Kemunculan Xiaomi 14T dan Xiaomi 14T Pro, yang hampir layak disebut sebagai smartphone flagship. Namun, ada dua aspek yang masih menjadi kekurangan untuk mendapatkan gelar flagship.
Spesifikasi Xiaomi 14T
Melirik dari bagian tampilan, Xiaomi 14T menghadirkan bahasa desain yang berbeda dari pendahulunya, Xiaomi 13T. HP ini mengusung bodi belakang yang rata dengan finishing matte yang tidak mengkilat. Meskipun mengubah desain, standardisasi IP68 tidak absen, sehingga tahan air dan debu.
Untuk warna Titan Black , bodi belakangnya cukup sederhana, hanya ada logo Xiaomi di bagian kiri bawah. Desain ini menarik perhatian pada modul kamera besar di bagian kiri atas, yang lengkap tulisan Leica yang terlihat jelas.
Layarnya sudah terbalut Gorilla Glass 5, sementara bodi belakang dan frame pinggirannya terbuat dari plastik. Meskipun plastik, masih terasa premium pada tampilan. Bodi belakangnya tahan terhadap noda minyak, tetapi sedikit licin saat tergenggam.
Beralih ke bagian layar, Xiaomi 14T berpanel layar CrystalRes AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1220p dan refresh rate 144Hz.
Semakin memanjakan kasat mata, sudah mendukung HDR10+ dan Dolby Vision, serta memiliki sensor sidik jari di bawah layar yang responsif lengkap dengan haptic feedback.
Sensitivitas sentuhan dari ponsel ini sangat responsif, berkat layar Refresh rate maksimal 144Hz bersifat adaftif dengan mode otomatis dan custom.
Dalam mode otomatis, banyak aplikasi berjalan di 120Hz dan turun ke 60Hz saat tampilan statis. Tingkat kecerahan maksimal mencapai 4.000 nits, dengan mode Sunlight untuk meningkatkan visibilitas di bawah sinar matahari.
Bagian kekuatan daya, baterai Xiaomi 14T berkapsitas 5.000 mAh dan mendukung charger HyperCharge 67W. Meskipun daya ini terbilang besar, daripada dengan charger 120W di model Pro, tidak terasa superior untuk harganya.
Kinerja pengisian, dapat menjangkau dari 0 hingga 100 persen cukup sekitar 50 menit. Urusan mobilitas digital cukup untuk penggunaan sehari-hari.
Pendukung AI
Sisi perangkat lunak, Xiaomi 14T menggunakan HyperOS berbasis Android 14. Pembaruan terbaru telah meningkatkan keamanan dan menambahkan fitur AI seperti Circle to Search.
Antarmuka HyperOS terasa mirip MIUI, tetapi dengan beberapa perubahan kecil yang membuatnya lebih modern.
Selain itu, pengguna bisa memanfaatkan fitur AI Recorder yang mentranskrip suara, meski waktu transkripsi sesuai dengan durasi rekaman. Fitur AI Subtitle juga memungkinkan pembuatan subtitle untuk video yang ditonton.
Masuk ke bagian performa, Xiaomi 14T tertanam chipset Dimensity 8300 Ultra. Meskipun bukan yang tercepat, chipset ini bisa memenuhi keinginan pengguna dalam bermain game dan penggunaan sehari-hari.
Skor benchmark dari ponsel ini juga tetap tinggi mengngat harganya berada pada kisaran Rp 6 jutaan, siap melibas game berat seperti Genshin Impact.
Berlanjut ke sisi fotografi, Xiaomi 14T menggunakan lensa optic Leica Summilux, dengan sensor gambar Sony IMX 906, yang menjandikan hasil tajam detail.
Sekalipun dalam kondisi minim cahaya, klaim dari Xiaomi, HP ini masih bisa menghasilkan kinerja yang baik untuk menyeimbangkan antara gelap dan terang.
Mulai dengan harga Rp 6.499.000, Xiaomi 14T merupakan ponsel yang menarik Meskipun ada beberapa aspek yang tidak sepenuhnya flagship, ponsel ini menawarkan banyak keunggulan.
Desain yang terlihat premium, performa yang mumpuni, hingga kamera berkualitas, 14T tetap menjadi pilihan menarik untuk pengguna yang mencari ponsel dengan fitur lengkap dan harga bersaing.
Terlebih, Xiaomi menjanjikan pembaruan sistem operasi hingga 4 tahun, membuatnya tetap relevan dalam jangka panjang.
(Saepul)