BANDUNG, PANJIRAKYAT: Simak bahaya dari susu ikan. Program yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, yaitu Susu ikan, bisa menjadi pengganti dari susu hewani sebagai sumber protein yang kaya dan sehat.
Meski, dianggap banyak manfaat, terdapat beberapa potensi bahaya untuk individu yang tidak cocok atau dari kandungannya yang memang berisiko.
Bahaya Susu Ikan

Melansir berbagai sumber, berikut bahaya dari susu ikan:
1. Risiko Kontaminasi
Susu ikan dapat terkontaminasi oleh berbagai zat berbahaya, seperti logam berat (misalnya, merkuri), pestisida, dan polutan industri.
Ikan yang hidup di perairan tercemar berpotensi memiliki kandungan bahan berbahaya yang tinggi, yang dapat berakibat negatif bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi.
2. Alergi dan Sensitivitas
Beberapa orang mungkin bisa saja mengalami alergi dari olahan minuman protein ini karena dari kandungannya.
Gejala alergi bisa berkisar dari ruam kulit hingga reaksi yang lebih serius, seperti sesak napas. Penting untuk mengenali tanda-tanda alergi kepada dokter, jika ingin mengkonsumsinya.
3. Efek Pencernaan
Susu ikan mengandung protein dan lemak yang mungkin sulit tercerna oleh beberapa orang. Konsumsi dalam jumlah besar bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau kembung, terutama bagi mereka yang memiliki sistem pencernaan sensitif.
4. Tidak Terstandarisasi
Untuk saat ini, susuk ikan belum marak di pasaran. Sehingga, produk mungkin tidak memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan, yang dapat menyebabkan risiko kesehatan.
5. Ketidakpastian Nutrisi
Meskipun susu ikan mengandung nutrisi penting, seperti asam lemak omega-3, manfaat nutrisinya bisa berkurang jika produk tersebut tidak melalui proses yang tepat
Selain itu, ada banyak sumber lain dari omega-3 yang lebih aman, seperti minyak ikan berkualitas tinggi atau sumber nabati.
Meskipun susu ikan dapat menawarkan beberapa manfaat nutrisi, risiko yang terkait dengan kontaminasi, alergi, dan proses produksi yang tidak aman membuatnya perluhati-hati dalam mengkonsumsinya.
Penting untuk selalu memperhatikan sumber dan kualitas sebuah produk untuk konsumsi anda. Jika ragu, konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan.
(Saepul)