BANDUNG, PANJIRAKYAT: Kanker usus kini menjadi ancaman serius bagi kalangan Generasi Z (Gen Z). Dalam catatan kasus, kanker usus besar di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, tentu menjadi perhatian besat di mata publik dan badan kesehatan.
Menurut Global Cancer Observatory (Globocan), kanker pada organ pencernaan ini menduduki peringkat kelima sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan 34.189 kasus baru dilaporkan setiap tahunnya.
Artinya, kanker usus besar tidak hanya menjadi masalah bagi kalangan usia lanjut, tetapi juga mulai menyerang kalangan Gen Z.
Penyebab Kanker Usus Gen Z
Peningkatan kasus kanker usus besar ini sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan yang rendah nutrisi dan minimnya aktivitas fisik menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini.
Gaya hidup yang cenderung sedentari, yaitu kurang bergerak dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak melibatkan fisik, turut berkontribusi pada peningkatan risiko kanker usus besar, terutama di kalangan generasi muda.
Menurut para ahli, deteksi dini terhadap gejala kanker usus besar sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Oleh karena itu, pemahaman mengenai gejala serta langkah-langkah pencegahan sangat penting, terutama bagi generasi muda yang masih dalam masa produktif.
Pencegahan dengan Konsumsi Sehat
Untuk mencegah kanker usus besar, perubahan pola makan menjadi langkah pertama yang dapat diambil. Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
Melansir berbagai sumber, berikut tindakan untuk mencegah kanker usus pada Gen Z:
1. Makanan Kaya Serat
Serat merupakan salah satu komponen penting yang dapat membantu menurunkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker usus besar.
Makanan yang kaya serat antara lain roti gandum, beras merah, kacang-kacangan seperti kedelai dan polong, serta sayuran seperti brokoli, wortel, bawang putih, dan bawang bombai. Buah-buahan seperti apel, jeruk, pisang, dan pir juga dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan asupan serat harian.
2. Buah dan Sayuran
Buah dan sayur kaya akan fitokimia, zat alami yang dapat melawan peradangan dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Sayuran seperti brokoli dan kubis, serta buah-buahan kaya vitamin C seperti jeruk, dapat membantu melawan potensi terjadinya kanker usus besar.
3. Gandum Utuh
Makanan berbahan gandum utuh, seperti oatmeal, roti gandum, dan beras merah, mengandung serat dan magnesium yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Gandum utuh juga mampu menyerap senyawa penyebab kanker di usus besar. Disarankan untuk mengonsumsi sekitar 90 gram biji-bijian utuh setiap hari.
4. Ikan Berlemak
Ikan seperti salmon mengandung asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan juga dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Meski hubungan langsung antara omega-3 dan pencegahan kanker kolorektal masih memerlukan penelitian lebih lanjut, konsumsi ikan berlemak sebagai pengganti daging merah dapat menjadi pilihan yang lebih sehat untuk mencegah kanker usus besar.
5. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kedelai, lentil, dan kacang polong mengandung serat, protein, serta vitamin B dan E. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan flavonoid dalam kacang-kacangan dapat menghambat pertumbuhan tumor, sementara antioksidan di dalamnya membantu melindungi tubuh dari risiko kanker.
Melakukan perubahan pola makan sehat seperti yang disebutkan di atas adalah langkah penting dalam mengurangi risiko kanker usus besar, terutama di kalangan generasi muda.
Upaya pencegahan ini sangat penting dilakukan sejak dini, agar dampaknya dapat dirasakan jangka panjang. Selain pola makan yang sehat, menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta memastikan tubuh tetap aktif dengan berolahraga secara rutin juga sangat dianjurkan.
Dengan pengetahuan yang tepat dan langkah pencegahan yang matang, kita bisa melawan ancaman kanker usus besar yang semakin meningkat, khususnya bagi generasi muda yang sering kali mengabaikan gaya hidup sehat.
Jadi, mulailah dari sekarang untuk menjaga kesehatan tubuh dengan pola makan yang lebih baik dan hidup lebih aktif.