• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 31 Oktober 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Nasional

CSIIS Sebut Tom Lembong Tak Lama Lagi ‘Dilepas’

Penulis Saepul
2 November 2024
A A
tom lembong (2)

(Instagram.Tomlembong)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

JAKARTA, PANJIRAKYAT: Direktur Ekskutif CSIIS dan aktivis NU, M Sholeh Basyari menilai kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) soal keterangkaan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong dalam dugaan kasus korupsi impor gula tahun 2015-2016.

BACAJUGA

Kasus Dugaan Mark-Up Whoosh Masuk Penyelidikan KPK, Luhut Berpeluang Dipanggil?

Tiga Wamendagri di Tubuh Kementerian, Akankah Kerja Kemendagri Efektif?

Ia mengatakan, Kejagung saat ini dalam di posisi tertekan, baik dari netizen, media dan para politisi yang sibuk membangung reasoning atas pengambilan alumnus Harvard University atau mantan Menteri Perdagangan, Tom Limbong.

“Hari-hari ini kejaksaan agung dalam tekanan hebat. netizen, media dan tentu saja para politisi, sibuk membangun reasoning atas pengambilan alumnus Harvard university ini,” kat Sholeh melansir Teropongmedia.id, Jumat (1/11/2024).

Menurut Sholeh, informasi dari data-data kementerian perdagangan menerangkan bahwa importasi saat era Lembong menjabat sebagai menteri, secara regulatif impor gula tersebut tak beda dengan menteri sebelum maupun sesudahnya.

ADVERTISEMENT

” Bahkan secara kuantitatif, impor gula era Lembong tidak sebesar sesudahnya. jadi kenapa Lembong diambil?,” tanya Sholeh.

“Lembong “berjasa” memenangkan dan mengawal sepuluh tahun SBY. secara bersamaan Lembong juga mendampingi Jokowi waktu sebagai gubernur DKI.

Peran besar Lembong atas SBY dan Jokowi, menurut sumber-sumber telik sandi sebab dia adalah semacam country manager wilayah Indonesia telik sandi negara sangat berkuasa,” sambungnya.

Sebagai country manager, Lembong hampir tak tersentuh, memiliki kekuatan dan rapi. Namun, justru sebab sejumlah keistimewaan tersebut, Lembong terbaca kurang peduli dengan karakter penguasa Jawa.

kabarnya Lembong dinilai sombong. apakah dengan demikian sang mantan penguasa Jawa itu yang “meng-order” kejagung untuk menepikan sang country manager?

“Informasi lain menyebut bahwa Lembong berperan sebagai portal yang mempersempit atau bahkan menutup keinginan presiden terpilih untuk membawa Indonesia menuju brics (koalisi bentukan dan pimpinan Rusia),” terangnya.

Menurutnya, andaikan reasoning pengambilan Lembong adalah sebab “menghalangi ” Indonesia bermitra (bukan bergabung ) dengan brics, secara faktual menemukan pembenaran.

Posisi Lembong sebagai country manager telik sandi Sang Paman ( S besar, P besar), bisa saja bermain untuk menggagalkan misi Indonesia ber-mua’malah dengan brics.

“Dengan reasoning seperti ini, pengambilan itu terdeteksi sebagai bagian dari “order” dari orde presiden terpilih. pengambilan itu tak ubahnya “setor kepala” kepada brics sekaligus sebagai bentuk kesungguhan Indonesia ber-mua’malah,” terangnya.

Terakhir, bahwa pengambilan Lembong secara argumentatif lemah. lemahya argumen pengambilan Lembong, manakala kita hadirkan pembandingan dengan kegiatan importasi gula oleh pejabat setelahnya.

“Nah, konstruksi ini menggiring kita untuk bernalar agak konspiratif untuk menakar seberapa “dosa” Lembong sehingga layak diambil?,” bebernya.

Ketika Lembong lengser dari kemendag 2015, sejujurnya agak susah mencari peran dan jejak Lembong dalam pergulaan.

tampaknya saat ini, Lembong tengah menghadapi gula-gula benci (plesetan dari syair lagu dangdut gula-gula cinta) akibat manisnya gula.

Lembong secara invisible hand, tidak kasat mata, kabarnya nongkrong di ho chi min dan Bangkok, untuk “mengacak-acak” program swasembada gula dan gula untuk etanol dari menko marves (2022-2023).

Sholeh menegaskan, jika merujuk tiga reasoning pengambilan Tom Lembong diatas (angkuh, portal brics dah menggagalkan program swasembada gula), Kasus yang dihadapi Lembong, “sepele”.

Sepele dalam konteks ini adalah semacam akibat dari “keusilan”  Tom Lembong terhadap mantan presiden, presiden terpilih juga kepada menko paling powerfull sepanjang perjalan republik ini berdiri.

“Oleh karena itu, saya meyakini Lembong tak lama lagi dilepas kembali. dilepas cepat bisa sebab dipandang cukup untuk sekedar memberi les tambahan atau dengan intervensi sang paman. Wallahu a’lsm,” terangnya.

 

(Saepul)

Tag: kasus impor gulakasus tom lembongTom Lembongtom lembong impor gula

Artikel Terkait

JNE Raih Sertifikasi ISO
Nasional

JNE Raih Sertifikasi ISO 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi

1 Juli 2024
polisi tembak polisi (2)
Nasional

IPW Desak Tangkap Dadang Pelaku Polisi Tembak Polisi, Curigai Beking Tambang Ilegal

23 November 2024
gunung lewatobi meletus (2)
Nasional

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Hari ini, Memakan Korban Jiwa

4 November 2024
Teror Tempo
Nasional

Menkomdigi Dorong Tempo Laporkan Kasus Teror: Sebagai Mantan Jurnalis

22 Maret 2025
Gas LPG 3KG
Nasional

Pengecer Tak Boleh Jual Gas LPG 3KG, Mematikan Rantai Usaha Kaum Kecil?

3 Februari 2025
sunhaji Gus Miftah
Nasional

Jadi Korban Hina, Sunhaji Sesalkan Pengunduran Diri Gus Miftah sebagai Utusan Presiden

10 Desember 2024
Artikel Selanjutnya
chatgpt google

Search ChatGPT Bisa Renggut Pasar Google?

Artikel Terpopuler

  • orang terkaya

    6 Orang Terkaya Sumatera Utara, Terakhir Berjuluk ‘Raja’

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Cara Custom ROM HP Android jadi Iphone, Catat!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Beragam Mitos Burung Tekukur, Kebaikan hingga Mistis!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Arti Patung GWK, Tersirat Pesan Mendalam!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

pan purbaya

PAN Kepincut untuk Dijadikan Kader, Purbaya Ogah Politik

30 Oktober 2025
mark-up whoosh

Kasus Dugaan Mark-Up Whoosh Masuk Penyelidikan KPK, Luhut Berpeluang Dipanggil?

28 Oktober 2025
prabowo asean

Prabowo Tekankan Hukum Laut ke Negara-negara ASEAN, Jangan sampai Terpecah

27 Oktober 2025
pengurus golkar

HUT Golkar ke-61 Tak Mentereng, Jadi Ajang Pembuktian Bahlil ke Rakyat?

26 Oktober 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat