BANDUNG, PANJIRAKYAT: Arab Saudi dilanda bencana banjir besar, Senin (06/01/2025). Akibatnya, bencana alam ini melahap insfrastruktur sekitar dan menganggu aktivitas masyarakat di kota besar, seperti Jeddah.
Bencana tersebut, mengingatkan pada peristiwa serupa tahun 2009, yang menimbulkan dampak besar bagi negara tersebut.
Arab Saudi sempat Banjir Besar 2009
Melansir RRI, Jeddah pernah mengalami situasi pelik, banjir besar yang masuk catatan bencana terbesar dunia pada tahun 2009.
Hujan deras dalam waktu singkat, telah mengakibatkan air meluap dan meredam sebagaian besar aktivitas kota, berakibat pada kerusakan besar pada rumah-rumah insfrastruktur, dan fasilitas umum.
Memuat Arab News, peristiwa kelam itu menyebababkan 122 orang meninggal dunia, 350 orang hilang, hingga ribuan orang hilang tempat tinggal.
Banyak warga terjebak di dalam rumah mereka sendiri, sementara jalan Jeddah terputus tidak bisa menjadi akses lantaran genangan air yang sangat tinggi, sehingga evakuasi terkendala.
Drainase Kota Tak Optimal
Salah satu penyebab dari bencana ini, sistem drainase kota tidak bisa menyerap air maksimal untuk mengatasi volume air hujan.
Notabene saluran air di kota itu sudah usang dan tidak terkonsep untuk menampung curah hujan yang besar. Alhasil, air meluap ke jalanan hingga menghinggapi permukiman warga.
Banjir tersebut, juga menjadi sorotan dunia terhadap insfrastruktur kota-kota di Arab Saudi. Pemerintah setempat mulai melakukan perbaikan besar-besaran terhadap sistem drainase mereka dan merancang proyek insfrastruktur baru untuk mengurangi risiko bencana serupa pada masa mendatang nanti.
Walau sudah satu dekade lebih dari kejadian itu, banjir pada tahun 2009 tak luput menjadi sejarah kelam Negara berjuluk Negeri Minyak itu, sebagai evaluasi baru pentingnya kesiapsiagaan bencana alam.
Perbaikan kapasitas insfrastruktur dan perencanaan kota yang lebih baik menjadi konsen utama mencegah terulanganya banjir besar tak Arab Saudi di masa mendatang.
(Saepul)