JAKARTA, PANJIRAKYAT: Istilah “susu ikan” mungkin masih asing bagi banyak orang di Indonesia, yang umumnya cenderung susu sapi.
Meski menggunakan istilah “susu”, memiliki karakteristik yang berbeda pada susu hewani seperti susu sapi, kambing, atau domba.
Melansir berbagai sumber, istilah ini mendasar pada olahan dari protein ikan yang sudah melakukan pemrosesan khusus.
Meskipun ada kata “susu”, produk ini lebih tepat sebagai minuman berbasis protein dari bahan non-mamalia, mirip dengan susu kedelai atau susu almond yang berbasis tanaman.
Artinya, olahan dari ikan ini tidak memenuhi definisi standar internasional dari “susu”, yang umumnya merujuk pada produk dari mamalia.
Perbandingan Nutrisi antara Susu Ikan dan Susu Hewani

- Kandungan Protein: Susu hewani, seperti susu sapi, kambin, dan domba adalah sumber protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial untuk tubuh.
Protein dalam susu hewani, seperti kasein dan whey, mudah terserap dan berperan penting dalam pertumbuhan otot, perbaikan jaringan hingga fungsi kekebalan tubuh. Misalnya dari sapi, memiliki kandungan protein sekitar 3,2-3,4 gram per 100 ml.
Di sisi lain, olahan mamalia air ini juga dapat mengandung protein tinggi, tetapi kualitas dan kandungan asam amino dapat bervariasi tergantung pada proses pembuatannya. Meskipun susu ikan menyediakan protein, jumlah dan kualitasnya mungkin tidak selalu menyamai susu hewani.
- Kandungan Lemak: Lemak dalam susu hewani kaya akan asam lemak jenuh serta asam lemak esensial seperti asam linoleat dan alfa-linolenat.
Lemak dalam susu sapi umumnya sekitar 3,25-4 persen, tergantung jenisnya (penuh, rendah lemak, atau skim). Selain itu, lemak dalam susu hewani mengandung asam lemak rantai pendek yang bermanfaat untuk metabolisme energi dan kesehatan usus.
Sedangkan, olahan ikan yang beristilah susu ini mengandung asam lemak omega-3, yang dikenal baik untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, konsentrasi omega-3 dan cita rasa khas susu ikan mungkin membuatnya kurang populer sebagai pilihan harian.
- Kandungan Kalsium dan Mineral: Salah satu keunggulan susu hewani adalah kandungan kalsium yang tinggi, penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Susu hewani juga kaya akan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang berperan dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan. Kandungan kalsium dalam susu sapi sekitar 120 mg per 100 ml.
Susu ikan mengandung mineral, terutama jika berasal dari ikan laut, tetapi tidak menawarkan keunggulan kalsium yang setara dengan susu hewani.
- Kandungan Vitamin: Susu hewani merupakan sumber vitamin B12, riboflavin (B2), dan vitamin D. Vitamin B12 penting untuk kesehatan sistem saraf dan pembentukan sel darah merah dan hanya ada dalam unsur hewani.
- Kandungan Laktosa: Susu hewani mengandung laktosa, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi orang dengan intoleransi laktosa. Namun, ada susu hewani bebas laktosa untuk mereka yang sensitif terhadap gula ini. Susu ikan, di sisi lain, secara alami bebas laktosa, sehingga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa.
Olahan ini dan susu hewani masing-masing memiliki manfaat dan keunikannya. Dari segi kandungan protein berkualitas, kalsium, vitamin B12, dan keseimbangan lemak, susu hewani cenderung lebih unggul ketimbang olahan ikan tersebut.
Akan tetapi, menawarkan manfaat tambahan seperti asam lemak omega-3 dan bebas laktosa, yang dapat membuatnya menjadi pilihan alternatif yang menarik dalam pola konsumsi harian.
(Saepul)