BANDUNG, PANJIRAKYAT: Ban termasuk komponen vital pada sepeda motor maupun mobil, yang berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan. Ketika ban bocor, terdapat pilihan dengan solusi tambal.
Banyak langkah itu dilakukan, karena cepat dan ekonomis, selain harus mengganti dengan yang baru perlu mengeluarkan sejumlah uang.
Batas Tambal Ban Bocor
Namun, apakah ban bisa terus dilakukan tambal jika bocor? Melansir laman Suzuki, berikut batas tambal ban:
- Jumlah Tambalan yang
Idealnya, ban tambal lebih dari tiga kali. Terlalu banyak tambalan dapat mengurangi kekuatan struktur ban, terutama jika tambalan saling berdekatan. - Posisi Bocoran
Kebocoran yang terjadi di area telapak ban yang rata masih dapat penambalan. Aakan tetapi, jika kebocoran berada di dinding samping ban, penambalan sebiaknya jangan melakukan lagi, karena bisa berdampak pada kekuatan dan stabilitas. - Jenis dan Ukuran Kerusakan
Sebelum menambal, juka harus mengetahui ukuran robekan ban. Robekan kecil kurang dari 6 mm masih diperbolehkan. Sebaliknya, jika lubangnya besar atau bentuk kerusakannya memanjang, sebaiknya segera ganti. - Kualitas Tambalan
Kualitas tambalan sangat memengaruhi performa ban. Pastikan tambalan presisi dan menggunakan metode yang tepat, seperti tambalan dengan patch. - Kondisi Keseluruhan Ban
Periksa kondisi ban secara menyeluruh. Jika terlihat aus, retak, atau benang di dalamnya mulai terlihat, mengganti ban adalah pilihan terbaik untuk keselamatan berkendara.
Waktu Ganti Ban
Pertanyaan lain yang muncul, kapan harus mengganti ban. Beberapa kondisi berikut menjadi indikasi bahwa ban motor sebaiknya diganti:
- Ban Sudah Terlalu Aus
Ban yang aus bergejala dengan kembang atau pola tapak yang menipis. Jika sudah mendekati batas keausan, segera ganti ban meskipun belum pernah bocor. - Kerusakan pada Dinding Samping
Kerusakan pada dinding samping, seperti robekan atau benjolan, menandakan ban sudah tidak aman digunakan dan harus diganti. - Sering Kehilangan Tekanan
Jika ban sering kehilangan tekanan tanpa alasan jelas, bisa jadi ada kerusakan yang tidak terlihat. Mengganti ban lebih aman daripada terus-menerus menambal. - Umur Ban Melebihi Batas
Ban disarankan untuk diganti setiap 3-5 tahun. Meskipun masih tebal, ban yang terlalu tua bisa kehilangan elastisitas dan daya cengkeram. - Kerusakan yang Tidak Bisa Ditambal
Jika kerusakan terlalu besar atau berada di area yang sulit diperbaiki, lebih baik ganti ban. - Ketidakstabilan Saat Menikung
Jika merasakan ban goyang saat menikung, ini bisa jadi indikasi bahwa ban sudah tidak dalam kondisi baik dan perlu diganti. - Benjolan di Permukaan Ban
Benjolan yang muncul pada permukaan ban biasanya menunjukkan kerusakan pada lapisan dalam. Hal ini membuat ban tidak aman digunakan. - Banyak Sobekan dan Tusukan
Ban yang mengalami banyak sobekan atau tusukan, meski sudah ditambal, menunjukkan kehilangan kekuatan strukturalnya, sehingga lebih berisiko bocor kembali.
Dengan memahami seberapa sering ban masih boleh tambal dan kapan saatnya untuk menggantinya, pengendara dapat menjaga keselamatan serta kenyamanan saat berkendara.
(Saepul)