JAKARTA, PANJIRAKYAT: Perusahaan HP, Motorola telah memastikan kehadiran mereka untuk pasar Indonesia, setelah pamit selama 6 tahun lebih.
Perusahaan telekomunikasi multinasional yang berkembang ini, menjadi pionir dalam berbagai teknologi komunikasi dan elektronik.
Perjalanan Motorola sebelum Melahirkan HP Berteknologi
Mengambil bagian sebagai pengembang telepon seluler, perusahaan ini memiliki sejarah panjang yang berawal pada tahun 1928 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
Sebelum sahamnya terakuisisi oleh perusahaan teknologi asal China, Lenovo, Motorola berdiri dengan nama Galvin Manufacturing Corporation oleh dua bersaudara, Paul V. dan Joseph E.
Melansir Wikipedia, mereka membeli peralatan produksi dan pabrik eliminator baterai yang bangkrut, untuk kemudian memulai bisnis pembuatan perangkat radio.
Produk pertama dari Galvin Manufacturing adalah eliminator baterai, yang memungkinkan radio bertenaga baterai untuk bisa ditenagai oleh listrik rumah.
Namun, dengan perkembangan teknologi, mereka mulai mengalihkan haluan. Paul Galvin, yang melihat perkembangan radio mobil, kemudian menantang para insinyurnya untuk merancang sebuah radio mobil murah yang dapat teraplikasi di kendaraan.
Alhasil, mereka berhasil menciptakan radio mobil pertama dan mulai mengedarkannya pada tahun 1930.
Pada tahun yang sama, Galvin Manufacturing memperkenalkan merek “Motorola”, yang teradaptasi dari kata “motor” (kendaraan bermotor) dan “ola” (yang berarti suara atau musik, terinspirasi dari Victrola, merek phonograph).
Melalui nama itu perusahaan ini segera menjadi produsen terkemuka, serta menjadi identitas perusahaan, yang kemudian dengan nama Motorola, Inc.
Pionir dalam Teknologi Komunikasi dan Elektronik
Motorola berkembang pesat dalam produksi peralatan komunikasi, mulai dari radio mobil, walkie-talkie, hingga perangkat komunikasi militer.
Perusahaan ini bahkan berhasil membuat perangkat komunikasi yang sangat penting untuk Sekutu pada Perang Dunia II, yakni radio SCR-536.
Motorola juga memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi radio FM dan komunikasi satelit.
Pada tahun 1947, Motorola resmi melantai di bursa saham dan mulai mengembangkan berbagai produk elektronik lainnya, seperti televisi dan sistem komunikasi nirkabel.
Pada dekade-dekade berikutnya, Motorola terus memperkenalkan inovasi baru, termasuk transistor bertenaga tinggi dan sistem komunikasi radio.
Motorola dan Inovasi HP
Motorola tercatat sebagai salah satu perusahaan pertama yang menciptakan telepon seluler. Pada tahun 1973, Motorola berhasil mendemonstrasikan telepon genggam pertama, yang kemudian berkembang menjadi produk telepon seluler komersial pertama, yakni DynaTAC 8000X pada tahun 1983.
Inovasi ini membuat Motorola menjadi salah satu pemimpin pasar di industri ponsel pada tahun 1990-an.
Akan tetapi, meskipun terus berinovasi, Motorola mulai kehilangan pangsa pasar pada akhir 2000-an setelah HP populer mereka, RAZR tergeser oleh merek lain.
Lalu, berfokus pada pengembangan HP menggunakan sistem operasi Android, dengan meluncurkan Motorola Droid pada tahun 2009, yang menjadi salah satu ponsel pertama yang menggunakan Android 2.0.
Hingga Jatuh ke Tangan Lenovo
Pada tahun 2011, setelah merugi sekitar $4,3 miliar antara tahun 2007 hingga 2009, Motorola dibagi menjadi dua perusahaan publik independen: Motorola Solutions dan Motorola Mobility.
Motorola Solutions berfokus pada penyediaan perangkat komunikasi untuk pemerintah dan perusahaan, sedangkan Motorola Mobility lebih fokus pada perangkat seluler dan konsumen.
Motorola Mobility kemudian sepenuhnya milik Google pada tahun 2012, yang kemudian harus berganti kepemilikan ke Lenovo pada tahun 2014 dengan harga $2,91 miliar.
Dengan akuisisi ini, Motorola Mobility menjadi bagian dari Lenovo dan terus beroperasi di pasar ponsel hingga saat ini, meskipun tidak lagi menjadi pemimpin pasar seperti sebelumnya.
(Saepul)