BANDUNG, PANJIRAKYAT: Belakangan santer terdengar, generasi Z (Gen Z) mengeluh tentang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Bahkan, perusahaan tak segan melakukan pemberhentian kerja.
Realitas ini berkaitan dengan karakter generasi tersebut, karena perusahaan lebih selektif untuk menyertakan mereka pada lingkup perusahaan.
Berdasarkan hasil survei terbaru menunjukkan, enam dari 10 perusahaan telah memecat kalangan Gen Z yang baru mereka rekrut.
Laporan dari platform konsultasi pendidikan dan karier mengungkapkan, sebanyak 60 persen kurang lebih korporasi mengalami masalah dengan fresh graduate yang mereka pekerjakan tahun ini.
Memuat Euronews, salah satu alasan perusahaan memilih memberhentikan Gen Z. lantaran dinilai kurang motivasi, profesionalisme yang rendah, dan keterampilan komunikasi yang kurang memadai.
Alasan Pemecatan Kerja Gen Z
Kepala Penasihat Pengembangan Karier dari platform tersebut menjelaska,n banyak lulusan baru yang kesulitan beradaptasi dengan dunia kerja yang bertolak dengan perjalanan akademis mereka.
Mereka sering kali tidak siap menghadapi tantangan kerja yang kurang terstruktur, dinamika budaya perusahaan, dan ekspektasi untuk bekerja secara mandiri.
Beberapa manajer perekrutan mengeluhkan masalah lain yang menjadi kendala, seperti kesulitan dalam mengelola beban kerja, keterlambatan, dan penampilan atau cara berbicara yang tidak sesuai dengan standar profesional.
Laporan lain juga menunjukkan, Gen Z cenderung bergantung pada dukungan orang tua selama proses pencarian kerja, dengan 70% di antaranya mengaku meminta bantuan orang tua untuk menyusun lamaran atau resume.
Angka Pemecatan
Berikut adalah sepuluh alasan utama perusahaan memecat karyawan Gen Z:
- Kurangnya motivasi atau inisiatif (50 persen)
- Kurangnya profesionalisme (46 persen)
- Keterampilan berorganisasi yang buruk (42 persen)
- Keterampilan komunikasi yang buruk (39 persen)
- Kesulitan menerima umpan balik (38 persen)
- Kurangnya pengalaman kerja yang relevan (38 persen)
- Keterampilan pemecahan masalah yang buruk (34 persen)
- Keterampilan teknis yang tidak memadai (31 persen)
- Ketidakcocokan budaya (31 persen)
- Kesulitan bekerja dalam tim (30 persen)
Memanfaatkan Peluang Kerja
Trkhusus Gen Z, ada kiat-kiat untuk meningkatkan peluang kerja, pastikan mengembangkan beberapa kualitas penting, antara lain:
- Memiliki inisiatif
- Sikap positif
- Etos kerja yang kuat
- Kemampuan beradaptasi
- Terbuka terhadap masukan
- Tepat waktu dan dapat diandalkan
- Keterampilan teknis yang solid
- Keterampilan interpersonal yang baik
- Pengalaman magang
- Pengalaman kerja yang relevan
- Media sosial yang sesuai dengan profesi
- Menghindari isu politik dalam konteks profesional
Dengan fokus pada pengembangan kualitas-kualitas ini, diharapkan lulusan baru dari Generasi Z dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja dan mengatasi tantangan yang ada.
(Saepul)