BANDUNG, PANJIRAKYAT: Rahasia jahe untuk penderita gula darah terungkap. Jahe merupakan rempah yang sangat populer di Indonesia, bermanfaat untuk berbagai makanan hingga kesehatan.
Banyak yang mengenal tumbuhan ini sebagai penghangat tubuh, tetapi juga menyimpan manfaat baik bagi kesehatan, termasuk kemampuannya dalam mengontrol kadar gula darah.
Kandungan Baik Jahe untuk Gula Darah
Memuat Eating Well, dalan kandungan jahe, terdapat gingerol, senyawa polifenol yang kuat dalam melawan peradangan.
Menurut Kanchan Koya, Ph.D. kandungan ini membantu menetralisir kadar gula darah. Peradangan sering releban dengan resistensi insulin dan masalah kontrol gula darah, sehingga penggunaan jahe yang dapat mengurangi peradangan mungkin berdampak positif pada gula darah.
Akan tetapi, masih memerlukan lagi kajian dari untuk mendukung membuka lebih jauh lagi. Para peneliti, lebih condong pada penelitian suplemen jahe, yang berbeda dari penggunaannya dalam masakan sehari-hari.
Namun, daari sebagaian penelitian menunjukkan potensi besar jahe dalam membantu mengontrol gula darah.
Misalnya, dari tinjauan 2024 dari Nutrients meneliti efek rempah-rempah yang sering berguna dalam diet Mediterania, seperti jahe, kunyit, dan kayu manis, pada penderita diabetes tipe 2.
Hasilnya, membuktikan jahe beserta beberapa rempah lainnya, dapat secara signifikan menurunkan kadar gula darah puasa, A1C, dan insulin.
Adapun dosis pada jahe sekitar 600 hingga 3.000 miligram per hari terbukti memiliki dampak signifikan pada semua aspek yang terukur.
Sebagai contoh, 1.000 mg jahe setara dengan setengah sendok teh jahe bubuk atau satu sendok teh jahe segar.
Dari seorang ahli gizi, Colette Micko menyatakan, jahe emiliki sensitivitas terhadap innsulin dan memperlambat pencernaan karbohidrat, yang dapat mengurangi lonjakan gula setelah makan. Hal Ini, tak lepas dari meta-analisis dari 10 studi yang terbit dalam tahun 2018.
Manfaat Lain bagi Jantung
Bukan hanya untuk gula darah, jahe juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Micko menambahkan, rempah ini memiliki efek positif pada kadar kolesterol, yang penting bagi individu dengan diabetes atau pradiabetes karena risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Kendati belum banyak penelitian klinis yang membahas efek jahe bagi kesehatan dan masakan, Koya mendorong agar jahe tetap menjadi daftar dalam menu sehari-hari.
Lantaran bisaa memberikan manfaat polifenol, efek anti-inflamasi, dan membantu pencernaan. Meski begitu, bagi individu yang memiliki sakit maag, konsumsi jahe dalam jumlah besar dapat memperparah gejalanya, sehingga perlu berhati-hati.
Secara umum, mengonsumsi berbagai rempah-rempah merupakan strategi penting dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit.
Selain memberikan rasa, rempah-rempah juga dapat mengurangi peradangan tanpa menambah lemak atau natrium. Dengan semua manfaat yang ada, jahe pantas untuk menjadi bagian dari pola makan sehat individu.
(Saepul)