JAKARTA, PANJIRAKYAT: Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, kembali menggugat sejumlah produsen mobil besar terkait dugaan pengumpulan dan penjualan data pelanggan tanpa izin. Setelah sebelumnya menuntut General Motors (GM) pada Agustus 2024, kali ini Paxton melayangkan gugatan terhadap Toyota, Hyundai, Ford, dan FCA dengan tuduhan serupa.
Tuduhan dan Permintaan Investigasi
Dilansir dari Carscoops, Paxton menuntut transparansi dari keempat produsen mobil tersebut mengenai metode, fitur, atau produk yang mereka gunakan untuk mengumpulkan data pelanggan. Selain itu, mereka diminta untuk mengungkapkan pihak ketiga yang menerima data tersebut.
Pihak tergugat juga harus memberikan rincian jumlah pelanggan dan kendaraan yang datanya telah dibagikan atau dijual di negara bagian Texas. Investigasi ini bertujuan untuk memastikan apakah produsen mobil telah melanggar hak privasi pelanggan dengan menjual data tanpa izin eksplisit.
Toyota, Ford, Hyundai, dan FCA diminta menjelaskan secara rinci bagaimana data berkendara dikumpulkan, diproses, serta disalurkan ke pihak lain. Investigasi juga menyoroti kemungkinan keterlibatan Connected Analytic Services LLC (CAS), yang diduga menerima data pelanggan saat berkendara.
Toyota dan Keterkaitannya dengan CAS LLC
Salah satu fakta menarik yang mencuat dalam investigasi ini adalah bahwa negara bagian Texas sudah memiliki lebih banyak informasi rahasia tentang Toyota dibandingkan produsen mobil lainnya.
CAS LLC diketahui merupakan afiliasi dari Toyota Insurance Management Solutions USA, sebuah perusahaan yang mengelola asuransi kendaraan. Menurut situs web resminya, CAS LLC memanfaatkan data telematika dari kendaraan Toyota yang dilengkapi dengan modul komunikasi data untuk meningkatkan pengalaman kepemilikan mobil, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menyempurnakan opsi harga asuransi.
Tanggapan dari Pihak Produsen
Hingga kini, Toyota belum memberikan pernyataan resmi terkait gugatan ini. Namun, Ford menegaskan bahwa mereka tidak menjual data kendaraan yang terhubung ke pialang data. Perusahaan juga mengklaim telah menghentikan pembagian data dengan perusahaan asuransi sejak tahun lalu.
BACA JUGA: Harga Cicilan Denza D9, Bisa Bikin Kaum Mendang-Mending Berkesan?
Investigasi ini menambah tekanan terhadap industri otomotif terkait pengelolaan data pelanggan. Dengan semakin banyak kendaraan modern yang dilengkapi teknologi berbasis internet, isu privasi dan keamanan data menjadi semakin krusial.
Jika terbukti bersalah, gugatan ini dapat berimplikasi besar bagi industri otomotif dan mendorong regulasi yang lebih ketat terkait perlindungan data pelanggan di Amerika Serikat.
(Raya)