JAKARTA, PANJIRAKYAT: BBM subsidi seperti Pertalite beroktan 90 memiliki sulfur tinggi bernilai 500 parts per million (PPM). Produk lain dari Pertamina yang memiliki sulfur tinggi, yaitu Pertamax berkisar 400 PPM.
Kandungan sulfur yang tinggi dalam bahan bakar dapat menimbulkan berbagai masalah serius pada mesin dan lingkungan.
Berdasarkan laporan dari Tutorchase, kualitas bahan bakar sangat bergantung pada kadar sulfur yang terkandung di dalamnya.
Sulfur adalah kandungan alami yang terdapat dalam minyak mentah, sering kali hadir dalam bahan bakar dengan kadar yang bervariasi.
Risiko dari Pertalite dan Pertamax dengan Sulfur Tinggi
Ketika BBM seperti Pertalite dan Pertamax yang mengandung sulfur tinggi terbakar, maka menghasilkan sulfur dioksida (SO2) menjad berbahaya yang dapat memperburuk pencemaran lingkungan.
Sulfur dioksida adalah salah satu penyebab utama hujan asam, yang berdampak negatif pada ekosistem, merusak bangunan, serta menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan.
Selain dampaknya terhadap lingkungan, sulfur dalam bahan bakar juga mempengaruhi efisiensi pembakaran. Bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi biasanya menghasilkan energi panas yang lebih rendah daripada dengan bahan bakar yang memiliki kadar sulfur rendah.
Artinya, berarti kendaraan atau mesin yang menggunakan bahan bakar dengan sulfur tinggi mungkin memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan jumlah energi yang sama, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar dan menyebabkan pemborosan.
Bisa Merusak Mesin
Selain itu, kandungan sulfur yang tinggi bisa merusak mesin. Sulfur dapat menyebabkan pembentukan asam di dalam sistem pembakaran, yang berpotensi merusak komponen mesin dan mengurangi umur pakai mesin tersebut.
Dengan kata lain, BBM Pertalite dan Pertamax dengan kandungan sulfur tinggi tidak hanya merugikan dari segi lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan biaya perawatan dan operasional mesin.
Oleh karena itu, pengurangan kandungan sulfur dalam bahan bakar merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Bahan bakar dengan kadar sulfur rendah menjadi anjuran karena dapat mengurangi emisi berbahaya, mengurangi kerusakan pada mesin, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar.
(Saepul)