• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 11 September 2025
Panji Rakyat
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
ADVERTISEMENT
Home Nasional

Pakar Sebut Impor Gula Tom Lembong Tidak Rugikan Negara, kenapa?

Penulis Saepul
18 November 2024
A A
impor gula tom lembong

(Instagram.tomlembong)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

JAKARTA, PANJIRAKYAT: Analis Ekonomi dan Politik dari Lembaga Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan menyatakan, kebijakan impor gula Tom Lembong kala menjadi Menteri Perdagangan melakukan impor gula mentah yang kemudian diolah di dalam negeri menjadi gula kristal putih (GKP) disebut menguntungkan

BACAJUGA

UU Pers Dianggap Multi Tafsir, Minta MK Perjelas untuk Wartawan

Tanpa Kompromi, Prabowo Minta Usut Tuntas hingga Sanksi Berat untuk Oknum Brimob Pelindas Affan

Anthony menjelaskan, kebijakan ini adalah penerapan pemberian nilai tambah yang dilakukan di dalam negeri yang merupakan inti dari hilirisasi yang selama ini mengaung di lingkungan pemerintahan.

“Impor gula kristal mentah jauh lebih murah ketimbang impor gula krisal putih karena ada nilai tammbahnya. Oleh karena itu impor gula kristal mentah menghemat devisa .Secara praktis, proses mendapatkan nilai tambah di dalam negeri ini adalah proses hilirisasikarena kita impor barang mentah lalu kita produksi menjadi barang jadi”, kata Anthony Senin (18/11/2024).

Ia menilai, logika impor gula kristal justru salah sebagai kerugian negara salah dan tidak berdasar. Menurutnya, impor gula kristal mentah jauh lebih menguntungkan ketimbang mengimpor gula kristal putih, terutama apabila kita berbicara nilai tambah dan devisa.

ADVERTISEMENT

Impor gula kristal putih jelas mmebuang potensi penambahan nilai dari bareng mentah menadi barang jadi terbuang selain itu juga impor gula putih membuang devisa ke negara lain.

“Analogi impor gula mentah sebagai kerugian negara) ini salah, bahwa impor gula kristal mentah yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih jauh lebih menguntungkan dan lebih bermanfaat bagi negara daripada kita impor secara langsung. Bahwa di sini ada nilai tambah, nilai tambahnya proses menjadi gula krstal putih di dalam domestik, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kalau langsung import gula kristal putih maka nilai tambah (value added) dimilki oleh luar negeri”, lanjut Anthony.

Lebih jauh anthony mengungkapkan bahwa apabila margin impor gula mentah dikatakan kerugian negara maka begitu pula dengan impor gula putih sebagai bahan jadi yang lebih mahal.

Kerugian negara yang dimaksud adalah karena potensi keuntungan dari pemberian nilai tambah di dalam negeri hilang sia-sia dan pihak yang mengkonversi di luar negeri memperoleh keuntungan.

” Jika margin perusahaan pengimpor gula mentah ini dianggap kerugian negara, maka impor gula kristal putih secara langsung juga harusnya dianggap kerugian negara karena menguntugkan si perusahaan gula yang mengkonversi di luar negeri, potensi keuntungan dari pemberian nilai tambah dari barang mentah ke barang jadi di dalam negeri hilang”, pungkas Antony.

Sementara itu, apa yang dikatakan Anthony dibenarkan oleh pengamat politik dan kebijakan negara dari FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah. Insan menyatakan bahwa pengolahan barang mentah menjadi barang jadi di dalam negeri merupakan bagian dari pemikiran ekonomi nasionalis dalam kajian ekonomi-politik internasional yang berupaya menciptakan nilai tambah produk supaya bisa unggul dalam perdagangan internasional.

“Apa yang diungkapkan pak Anthony benar sekali, sejak Orde Baru hingga era Jokowi kita selalu berupaya menciptakan nilai tambah produk dengan mengolah raw materials menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Logika ini adalah logika para akademisi dengan aliran pemikiran nasionalis dalam kajian ekonomi-politik internasional, yang menghendaki keuntungan negara dengan menciptakan nilai tambah produksinya demi unggul dalam perdagangan internasional”, kata Insan.

Insan mengemukakan bahwa prinsip tersebutlah yang telah melahirkan negara-negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat. Insan sangat menyayangkan pernyataan bahwa pengolahan barang mentah menjadi barang jadi di dalam negeri sebaga kerugian negara, hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak memahami hal ini.

“Kebijakan pemberian nilai tambah melalui hilirisasi merupakan kunci lahirnya negara-negara industri maju di Eropa seperti Jerman yang memiliki pemikir seperti Frederick List dan kemudian Amerika Serikat yang memiliki pemikir Alexander Hamilton, yang juga terinspirasi dari pemikiran List. Sayang sekali logika-logika pemberian nilai tambah seperti ini tidak dipahami oleh mereka yang menyatakan ini sebagai kerugian negara”, pungkas Insan.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung menetapkan Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong sebagai tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula periode 2015-2023 di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Tom Lembong yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016, dituduh oleh Kejaksaan Agung terlibat dalam perizinan impor gula yang diduga merugikan negara, bersama dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) periode 2015-2016, yang berinisial CS.

Penahanan Tom Lembong oleh kejaksaan ini juga disebut tim penasehat hukum tidak berdasarkan prosedur hukum yang benar. Hal ini karena penahaan dilakukan tanpa menunjuk dua alat bukti dan pelanggaran hak Thomas Lembong untuk memilih penasehat hukumnya sendiri.

 

(Saepul)

Tag: Impor Gulakasus tom lembongTom Lembongtom lembong impor gula

Artikel Terkait

lubang buaya
Nasional

Lubang Buaya, Saksi Bisu Eksekusi 6 Jenderal!

1 Oktober 2024
Paulus Tannos
Nasional

Paulus Tannos saat Ditangkap di Singapura Masih WNI? Ini Faktanya

27 Januari 2025
penundaan pelantikan kades
Nasional

Tito Ungkap Alasan Pelantikan Kades Harus Ditunda

1 Februari 2025
PRAKIRAAN HUJAN (2)
Nasional

Prakiraan Cuaca Hari Ini, Penduduk Ini Harus Siaga Payung

5 Oktober 2024
Makan Bergizi Gratis
Nasional

Pedagang Kantin Keluhkan Turun Omzet Gegara Program Makan Bergizi Gratis

15 Januari 2025
group WhatsApp korupsi Pertamina
Nasional

Muncul WhatsApp Group ‘Orang-Orang Senang’ Diduga Dianggotai tersangka Korupsi Pertamina!

12 Maret 2025
Artikel Selanjutnya
ANAK MEDIA SOSIAL

Pemerintah akan Batasi Anak-anak Main Media Sosial, Caranya?

Artikel Terpopuler

  • Lelang KPK

    Ikutan Lelang KPK, Bagaimana Menurut Dalil Islam?

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Jangan Lupa, Ini Daftar Jenis Pajak Kendaraan Harus Dibayar 2025!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Arti Patung GWK, Tersirat Pesan Mendalam!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Obat Alprazolam untuk Panik Berlebih, Tapi Ini Kategori Dilarang Konsumsi!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Perbedaan Seragam Loreng Komcad dan TNI, Serupa Tapi Tak Sama!

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0

Berita Terbaru

reshuffle kabinet merah putih (5)

Prabowo Reshuffle Kabinet Merah Putih, untuk Penuhi Harapan Publik?

9 September 2025
reshuffle kabinet merah putih (3)

Reshuffle Kabinet Merah Putih, Prabowo Perlahan Singkirkan Geng Solo dalam Pemerintahan?

9 September 2025
reshuffle kabinet (4)

Prabowo Reshuffle Kabinet, 1 Menteri dari Geng Solo Tinggalkan Jabatan!

8 September 2025
uu pers (2)

UU Pers Dianggap Multi Tafsir, Minta MK Perjelas untuk Wartawan

7 September 2025

Panji Rakyat merupakan portal berita yang hadir sebagai media online dan menjadi sumber referensi informasi terpercaya yang aktual dan berimbang.

Part of:

Informasi Lainnya

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Kontak

  • kontak@panjirakyat.com
© 2022 Panji Rakyat
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Dunia
  • Nasional
  • Politik
  • Otomotif
  • Tekno
  • Lifestyle

© 2022 Panji Rakyat