JAKARTA, PANJIRAKYAT: PT Pindad dikabarkan telah memulai produksi kendaraan Maung Garuda. Rencananya, Kendaraan ini akan digunakan sebagai mobil dinas para pejabat negara, mulai dari tingkat Menteri hingga Bupati.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai menghadiri agenda Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
“Mulai kami produksi. Yang penting, semua semangatnya untuk pakai Maung,” katanya, melansir Liputan6, Rabu(6/11/2024).
Meski belum mengungkap berapa jumlah unit yang diproduksi, Prasetyo menyebut tahap awal produksi kendaraan dengan mayoritas pasokan komponen produksi dalam negeri itu dipersiapkan untuk pejabat setingkat Menteri.
Setelah memenuhi kebutuhan kendaraan operasional bagi 48 menteri, kata Prasetyo, produksi gelombang kedua Maung akan menyasar 59 pejabat wakil menteri serta pejabat setingkatnya.
“Tahap pertama pasti Menteri. Wakil Menteri baru setelah itu, kalau sudah ada produksi lagi kita lanjutkan, untuk semua lah sampai Bupati, Gubernur, harapannya begitu,” tegasnya.
Prasetyo mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah memberi contoh pemanfaatan kendaraan Maung sebagai mobil kepresidenan yang kini dimodifikasi sebagai MV3 Limousine berwarna putih.
“Kan sudah dipakai sama Pak Prabowo kemarin. Harus memberi contoh,” katanya.
Kendaraan Maung produksi Pindad mencuri perhatian publik setelah Presiden Prabowo menjadikan kendaraan karya anak bangsa itu sebagai kendaraan kepresidenan usai agenda pelantikan pada Minggu (20/10/2024).
Bahan pembuatan Maung MV3 itu 70 persen berasal dari komponen dalam negeri, sedangkan 30 persen dari luar negeri.
BACA JUGA: Menguak Harga Maung Garuda Limosine, Bisa untuk Umum?
Melansir CNBC, Pindad telah menerima pesanan lebih kurang 4.600 Maung Garuda dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa rencananya pesanan tersebut akan terpenuhi dalam dua tahun. Oleh karena itu menurutnya, perlu ada penyesuaian produksi lebih lanjut untuk memenuhi rencana mengganti mobil dinas menteri.
“Alokasi produksinya di situ [Kemenhan]. Apakah ada tambahan order kementerian kembali tanya ke Dirut Pindad, agar ini line of production-nya ini untuk diproyeksikan jangan sampai nanti jadi isu yang lain,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa lalu dikutip Minggu (3/11/2024).
Erick melanjutkan bahwa untuk mengganti seluruh mobil dinas menteri, Pindad akan memerlukan waktu. “Pasti ada tahapannya nggak bisa harus hari ini, line produksinya harus ditata. Dirut Pindad yang tahu itu,” jelasnya.
(Agung)