JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus korupsi di lingkungan Pertamina menjadi buah bibi publik, karena kerugiamencapai ratusan triliun Rupiah. Sontak saja, ini menjadi catatan skandal rasuah dengan kerugian terbesar di Tanah Air.
Di sisi lain, terungkapnya kasus korupsi Pertamina, cuitan lawas 2011 Presiden Prabowo Subianto kembali terangkat kembali diperbincangkan warganet di platform X.
Hal itu, juga mendapatkan sorotan dari musisi Baskara Putra alias Hindia. “Letsgooooo,” cuitnya, seperti dikutip pada Jumat (28/2/2025).
Bukan tanpa alasan, sebab Prabowo di cuitan tertanggal 3 Oktober 2011 itu menyuarakan dukungannya terhadap pemberian hukuman mati untuk koruptor. Terang-terangan Prabowo mengaku tidak bangga dengan cap Indonesia sebagai salah satu negara terkorup dunia.
“Saya tidak bangga Indonesia dicap sebagai salah satu negara paling korup di dunia. Saya mendukung hukuman mati bagi koruptor,” kata Prabowo.
Unggahan lawas inilah yang kembali menuai perhatian warganet yang mendesak agar Prabowo benar-benar mengesahkan hukuman mati untuk para koruptor.
“Bang @Dahnilanzar, sampaikan ini ya ke pak Presiden. Tolong diwujudkan,” ujar warganet.
“Sekarang sudah jadi presiden. Saatnya mewujudkan itu. Kecuali twit 2011 ini juga cuma omon-omon,” imbuh warganet lain.
“Terima kasih pak Prabowo, ditunggu peraturan dan undang-undangnya untuk menghukum mati koruptor. Tentu saja hukuman yang tak pandang bulu mau itu musuh politik bapak, maupun koalisi atau rekan bisnis bapak. Sekali lagi, ditunggu,” timpal yang lainnya.
Kejaksaan Agung telah menetapkan 7 tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan minyak oleh Pertamina. Sebanyak 4 tersangka merupakan pejabat di dua anak perusahaan Pertamina, yakni PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina International Shipping.
Kasus korupsi ini memunculkan isu bahwa Pertamax (RON 92) yang beredar di masyarakat sudah dioplos. Pasalnya para tersangka disebut-sebut mengimpor produk BBM dengan RON lebih rendah, tetapi diakui sebagai BBM RON 92.
(Saepul)