BANDUNG, PANJIRAKYAT: Setelah fenomena Pokémon Go melanda dunia pada 2016, Indonesia kini memiliki permainan berbasis lokasi yang tak kalah menarik perhatian, yaitu Jagat – Find Family & Friends, Dikenal luas sebagai Koin Jagat, aplikasi ini telah menjadi viral di media sosial, terutama TikTok, dalam beberapa pekan terakhir. Namun, di balik keseruannya, permainan ini menimbulkan berbagai persoalan sosial, keamanan data, dan dampak terhadap fasilitas umum.
Keseruan Berburu Koin Jagat
Permainan Koin Jagat memungkinkan pengguna berburu tiga jenis koin virtual—emas, perak, dan perunggu—di berbagai lokasi publik. Beberapa tempat ikonik yang menjadi arena berburu di antaranya adalah Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Alun-Alun Bandung, dan Taman Bungkul di Surabaya.
Koin-koin yang ditemukan dapat ditukar dengan uang tunai. Koin perunggu memiliki nilai mulai Rp300 ribu, sedangkan koin perak dan emas dihargai lebih tinggi. Koin emas menjadi yang paling berharga, dengan hadiah mencapai Rp100 juta, sehingga menarik perhatian banyak pemain untuk berburu secara aktif.
Aplikasi ini gratis diunduh di perangkat Android dan iOS, meskipun menawarkan pembelian dalam aplikasi untuk fitur tambahan. Sistem permainan yang berbasis lokasi membuatnya menarik, karena menggabungkan pengalaman dunia nyata dengan teknologi augmented reality.
Kekhawatiran Terkait Keamanan Data
Di balik popularitasnya, Jagat Koin menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data pengguna. Aplikasi ini meminta akses luas terhadap berbagai data pribadi, termasuk lokasi real-time, foto, video, kontak pengguna, dan informasi lain yang dianggap sensitif.
Menurut Pakar Keamanan Siber Alfons Tanujaya dari Vaksincom, akses data ini berisiko jika tidak dikelola dengan baik oleh pengembang, yaitu Jagat Technology yang berbasis di Singapura. “Dengan basis pengguna lebih dari lima juta, pengembang harus berhati-hati agar tidak melanggar aturan atau menyalahgunakan data pengguna,” ujar Alfons.
Ia juga menegaskan pentingnya pengawasan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, berjanji akan mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran terhadap undang-undang perlindungan data.
“Kami telah menerima banyak masukan dari masyarakat, termasuk melalui media sosial, mengenai aplikasi ini. Evaluasi sedang dilakukan untuk menilai dampaknya terhadap masyarakat,” kata Meutya.
Kerusakan Fasilitas Umum Akibat Berburu Koin Jagat
Meskipun menawarkan pengalaman bermain yang seru, Koin Jagat juga memicu dampak negatif, terutama kerusakan fasilitas umum. Di Bandung, taman-taman kota dilaporkan rusak akibat aktivitas berburu koin yang dilakukan tanpa memperhatikan etika. Kasus serupa terjadi di Jakarta, di mana fasilitas sosial dan umum, seperti trotoar dan taman, mengalami kerusakan.
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setya menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi aplikasi ini bersama Komdigi. “Jika dampak negatifnya lebih besar, kami akan meminta aplikasi ini dihentikan,” ujar Teguh.
Selain itu, polisi juga telah menyoroti kerusakan yang terjadi. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pihaknya akan memanggil pengembang aplikasi untuk dimintai pertanggungjawaban. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak merusak fasilitas umum atau melakukan aktivitas yang merugikan pihak lain,” tegasnya.
Langkah Tegas Pengembang
Menanggapi kritik dan laporan yang berkembang, pengembang aplikasi Jagat Technology segera mengambil tindakan. Melalui akun resmi Instagram, mereka mengeluarkan aturan yang lebih ketat bagi pemain.
Beberapa poin penting yang disampaikan adalah larangan berburu koin di area berbahaya, properti pribadi, atau tempat terlarang. Pemain juga diimbau untuk tidak menggali tanah atau merusak fasilitas publik. Jika ditemukan pelanggaran, koin terkait akan dianggap tidak sah, dan hadiah akan dibatalkan.
“Cari koin dengan sopan tanpa merusak lingkungan atau mengganggu warga,” tulis Jagat Technology dalam unggahan resminya.
BACA JUGA: Terbuai Koin Jagat hingga Rusak Fasilitas Umum, Bisa kena Pidana dan Denda!
Pengawasan dan Harapan ke Depan
Sebagai permainan berbasis lokasi, Koin Jagat membawa potensi hiburan yang besar, tetapi juga memunculkan tantangan. Dampak negatif seperti kerusakan fasilitas umum dan kekhawatiran terhadap privasi pengguna menuntut pengawasan yang lebih ketat.
Komdigi, bersama pemerintah daerah dan pihak terkait, diharapkan dapat memastikan permainan ini berjalan sesuai aturan dan tidak merugikan masyarakat. Sementara itu, pengembang harus bertanggung jawab untuk menjaga keamanan data dan memastikan permainan tetap menyenangkan tanpa merusak lingkungan atau fasilitas publik.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Jagat Koin dapat menjadi pengalaman yang positif, baik bagi pemain maupun masyarakat di sekitarnya.
(Raya)