BANDUNG, PANJIRAKYAT: Simak cara membuat gerabah tanah liat untuk menghasilkan karya memukau. Kerajinan tangan seperti tanah liat atau gerabah merupakan bentuk seni tradisional zaman dulu yang masih bertahan samapai saat ini
Lewat berbagai teknik khusus dan keahlian tangan, kerajinan ini mengisi keperluan rumah tangga. Misalnya untuk pot bunga, piring dan gelas yang memiliki unsur estetika.
Pembuatan gerabah tangan akan rumit bagi pemula, lantaran harus melewati berbagai tahapan dan penuh ketelitian.
Cara Membuat Gerabah

Namun, kamu bisa memulai dengan teknik-teknik di bawah ini, untuk menghasilkan karya yang esteika sekaligus berguna. Melansir berbagai sumber, berikut tahapan membuat gerabah:
1. Pemilihan dan Pengambilan Tanah Liat
Langkah awal, tidak langsung praktek. Tahap awal, dalam pembuatan gerabah mulai dengan pemilihan tanah liat yang berkualitas. Tanah liat sebagai bahan,harus benar-benar memiliki kualitas baik agar memastikan hasil akhir yang optimal.
Untuk mendapatkan bahan baku ini yaitu dengan cara menggali langsung dari sumber alam atau membelinya di toko-toko kerajinan yang menyediakan tanah liat khusus.
2. Pengolahan
Tahap kedua, melakukan pengolahan. Tanah liat yang telah basah dengan sedikit air harus didiamkan selama 1-2 hari.
Tujuan dari proses ini agar tekstur menjadi lembut sehingga lebih mudah melakukan perbentukan. Pengrajin kemudian akan menggiling tanah liat tersebut. Melakukan penggilingan ini bisa secara otomatis dengan mesin atau secara manual, tergantung pada preferensi pengrajin.
3. Pembentukan
Setelah pengolahan, langkah selanjutnya yang yakni eksekusi atau pembentukan. Dalam tahap ini, tanah liat yang telah siap mulai melakukan pembentukan objek kreasi sesuai keinginan.
Teknik pembentukan yang paling populer adalah teknik manual, di mana pengrajin menggunakan tangan atau kaki untuk membentuk tanah liat sesuai preferensi.
Beberapa metode pembentukan lainnya yang sering digunakan antara lain:
- Teknik Putar (Throwing): Menggunakan alat pemutar untuk membentuk tanah liat menjadi bentuk silinder.
- Teknik Cetak Tekan (Press): Menekan tanah liat ke dalam cetakan.
- Teknik Lempeng (Slabing): Membuat lembaran tanah liat yang kemudian dipotong dan disambung.
- Teknik Pijit: Menekan tanah liat dengan jari-jari untuk membentuk detail kecil.
- Teknik Pilin (Coiling): Menggunakan gulungan tanah liat yang disusun menjadi objek.
- Teknik Cor atau Tuang: Menuangkan tanah liat cair ke dalam cetakan.
- Teknik Kombinasi: Menggabungkan beberapa teknik di atas.
4. Penjemuran Gerabah
Setelah gerabah dibentuk, proses selanjutnya adalah penjemuran.Gerabah yang telah dibentuk perlu dijemur di bawah sinar matahari langsung untuk mengeringkan tanah liat dan memperkuat strukturnya. Penjemuran ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, tergantung pada kondisi cuaca.
5. Pembakaran Gerabah
Kemudian setelah melakukan eksekusi dengan pembentukan, pembakaran menjadi proses penting dalam pembuatan gerabah. Gerabah yang sudah kering akan dibakar dalam tungku besar dengan suhu tinggi.
Proses ini bertujuan untuk mengeraskan tanah liat sehingga tidak mudah pecah atau retak. Bahan bakar yang digunakan dalam pembakaran biasanya adalah kayu bakar, daun kelapa kering, jerami, atau batok kelapa.
6. Penyempurnaan
Sebagai tahap terakhir, kamu perlu melakukan proses penyempurnaan untuk memastikan gerabah tidak ada kerusakan atau cacat.
Gerabah yang lolos uji kualitas kemudian akan dihias dengan berbagai teknik dekorasi, seperti pengecatan atau pelukisan, untuk menambah nilai artistik dan estetikanya.
Teknik finishing ini membutuhkan keterampilan khusus dan sering kali dilakukan oleh pengrajin yang sudah berpengalaman.
Dengan tahapan dan teknik yang tepat dapat menciptakan gerabah yang estetik dan bernilai tinggi. Meskipun pembuatannya cukup rumit dan harus detail, kerajinan seni ini dapat mengasah kreativitas individu.
(Saepul)