JAKARTA, PANJIRAKYAT: Film Home Alone yang pertama kali rilis pada tahun 1990 telah menjadi salah satu tontonan klasik dan ikonik setiap mendekati Hari Natal di Indonesia dan di belahan dunia.
Setiap kali anak-anak pelajar yang merayakan liburan sekolah, pasti akan menyaksikan film tersebut, yang selalu tayang saat musim Natal.
Home Alone dan semua sekuelnya, biasanya akan sering tayang di televisi mendekati hari natal, dan dulu sering menjadi tontonan wajib untuk anak pelajar yang berlibur sekolah.
Fakta Film Home Alone Tayang saat Periode Liburan dan Hari Natal
Mungkin akan bertanya-tanya, mengapa film legendaris ini selalu tayang pada saat liburan Natal, bahkan sampai saat ini? Bukan tanpa alasan, penayangan Home Alone yang bertepatan dengan liburan pelajar dan hari raya umat Kristiani itu.
Salah satu alasan mengapa Home Alone identik dengan Natal adalah karena latar belakang ceritanya yang berlangsung tepat sebelum hari Natal.
Kisahnya bermula ketika keluarga McCallister merencanakan liburan Natal ke Paris, tetapi secara tak sengaja meninggalkan Kevin, anak bungsu mereka, di rumah.
Seluruh suasana dalam film ini penuh dengan elemen-elemen khas Natal: dari dekorasi pohon Natal yang meriah hingga salju yang menutupi jalan-jalan.
Latar musim dingin dan suasana liburan ini menghadirkan nuansa Natal yang sangat terasa dan membuat penonton semakin terbawa dalam semangat musim liburan.
Tatkala hanya itu, Natal adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan kebersamaan. Tema utama dalam Home Alone sangat relevan dengan pesan ini, karena kisahnya berfokus pada pentingnya keluarga.
Meskipun Kevin pada awalnya merasa kesal dengan keluarganya, namun ketika ia terpisah, ia justru menyadari betapa pentingnya mereka.
Film ini menggambarkan perjalanan Kevin dalam merindukan keluarga dan bagaimana keluarganya juga merasa kehilangan dirinya.
Pesan tentang kebersamaan dan pentingnya kehadiran keluarga ini sangat sesuai dengan semangat Natal, sehingga membuat Home Alone menjadi tontonan yang relevan pada musim liburan.
Selain itu, adegan-adegan ketika Kevin mengelabui para pencuri, Harry dan Marv. Kevin yang cerdik memasang berbagai jebakan kreatif untuk melindungi rumahnya dari kedua pencuri tersebut.
Adegan-adegan komedi ini sangat menghibur, terutama bagi anak-anak, namun tetap menarik bagi penonton dewasa.
penyatuan humor yang ringan dan petualangan Kevin membuat film ini cocok ditonton bersama keluarga, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu liburan.
Kemeriahan dan gelak tawa pada film ini menjadi pelengkap suasana ceria di hari Natal
Makna dalam Film
Meskipun Home Alone berbalut komedi dan petualangan, film ini juga menyampaikan pesan moral yang mendalam. Film ini mengajarkan tentang kemandirian, keberanian, serta pentingnya rasa syukur.
Kevin yang awalnya merasa terganggu dengan keluarganya belajar untuk mengatasi rasa takut dan menemukan caranya sendiri untuk bertahan hidup saat ia ditinggal sendirian.
Selain itu, film ini juga mengingatkan pentingnya memaafkan dan saling menghargai anggota keluarga.
Pesan-pesan moral ini membuat Home Alone menjadi film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang bermanfaat.
Turun-temurun
Menariknya, Tontonan film ini meregenerasi. Banyak orang dewasa yang pertama kali menonton film ini saat mereka masih anak-anak, dan kini meneruskannya dengan menonton film ini bersama anak-anak mereka.
Film ini telah membentuk kenangan manis dan tradisi yang melibatkan keluarga. Selain itu, Home Alone membawa nostalgia bagi generasi yang tumbuh di tahun 90-an.
Kesan yang dalam ini menjadikan Home Alone bukan sekadar film, tetapi sebuah ritual tahunan yang mengingatkan pada kenangan masa kecil.
(Saepul)