BANDUNG, PANJIRAKYAT: Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI), Truth Terminal belum lama ini mencatat sejarah sebagai AI pertama yang berhasil menjadi miliarder dalam dunia cryptocurrency.
Kesuksesan ini berkat afiliasi dengan meme coin bernama GOAT yang berbasis di blockchain Solana.
Nilai kekayaan yang melebihi $1 juta, chatbot ini menjadi sorotan dan memicu banyak pertanyaan tentang masa depan AI dengan crypto.
Peneliti AI, Andy Ayrey mengatakan, Truth Terminal bisa bekerja secara mandiri, mengelola akun media sosial, dan menghasilkan konten tanpa manusia.
Keterlibatannya dalam proyek meme coin ini membawa dampak signifikan pada nilai pasar koin tersebut.
Awal Truth Terminal
Dari sejarah Truth Terminal, ketika venture capitalist terkenal, Marc Andreessen dari Andreessen Horowitz, rela menggelontorkan dana $50.000 dalam bentuk Bitcoin setelah berinteraksi dengan AI ini.
Sontak, kemudian menuai minat untuk meluncurkan token, yang kemudian melakukan pengembangan oleh anonim menjadi meme coin GOAT.
Meskipun Truth Terminal tidak secara langsung meluncurkan token GOAT, promosi dari AI berhasil menjadi magnet besar di pasar.
Nilai GOAT yang berawal senilai $400 juta, sementara aset crypto Truth Terminal 1,93 juta token GOAT, meningkat menjadi sekitar $832.000.
Donasi tambahan dari komunitas crypto juga meningkatkan nilai asetnya hingga melebihi $1 juta.
Usut punya usut, Truth Terminal dapat meraih kesuksesan besar berkat hubungan dengan meme coin ini membuktikan relevansi menarik.
Arthur Hayes, pendiri BitMEX, bahkan memprediksi bahwa nilai pasar token GOAT secara maksimal dapat tembus ke angka $1 miliar.
Berawal dari Ide Seiring Bertumbuh
Keterlibatan AI dalam dunia crypto bukan kali pertama, melainkan kisah Truth Terminal memberikan pandangan tentang bagaimana AI berpengaruh pada finansial.
Sudah memiliki pengikut sebanyaki 90.000 di X (sebelumnya Twitter), Truth Terminal telah berkembang menjadi mini Key Opinion Leader (KOL) di media sosial.
Ayrey menegaskan, bahwa ini bukan proyek crypto konvensional, melainkan berawal dari pengujian dengan menggabungkan ide-ide dapat menyebar dengan cepat di era model bahasa besar (large language models). Namun, ini juga menunjukkan risiko besar dari ide-ide yang dihasilkan tanpa pengawasan manusia.
Pertumbuhan pesat Truth Terminal di dunia maya telah menarik perhatian banyak pihak. Bot ini telah menjadi bahan parodi di situs seperti Pump.fun, meskipun AI ini sendiri tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan token atau memperdagangkan aset.
AI Potensi untuk Masa Depan
Mendengat kesuksesan chatbot ini, banyak yang bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Proyek ini telah membuktikan bahwa AI dapat menjadi bagian integral dari ekonomi digital, terutama dalam dunia cryptocurrency.
Menuai hasil pertumbuhan pesat, baik dalam jumlah pengikut maupun aset, AI ini berpotensi besar akan terus menjadi topik menarik untuk diikuti.
Akan tetapi, proyek ini juga memunculkan kekhawatiran. Kombinasi antara AI, meme coin, dan elemen religius seperti “Goatse Gospel” menyoroti potensi risiko dari evolusi tak terkendali dalam pengembangan ide AI.
Meskipun demikian, ini tetap menjadi salah satu eksperimen paling inovatif dalam ekosistem crypto saat ini, menandakan bahwa masa depan AI dalam dunia cryptocurrency sangat menjanjikan.