SURABAYA, PANJI RAKYAT: Sudang kasus tragedi Kanjuruhan memasuki babak akhir, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pembacaan vonis tersangka.
Majelis Hakim PN Surabaya, memvonis Abdul Haris Selaku Panpel Arema FC, yang menjadi tersangka pada perkara tragedi Kanjuruhan dijatuhi hukuman 1 tahun 6 bulan penjara.
BACA JUGA: Kasus Kredit Macet Menyeret Bos Gudang Garam, Polisi Selidiki dan Kumpulkan Barbuk
Vonis yang diberlakukan Hakim PN Surabaya ini, lebih ringan daripada vonis dari Jaksa sebelumnya, yakni 6 tahun 8 bulan penjara.
Pada putusan ini, terdakwa Abdul Haris terbukti bersalah dan lalai dalam tragedi Kanjuruhan atas 600 orang mengalami luka-luka dan135 orang meninggal dunia.
Pada dakwaan yang dijatuhi pada Panpel Arema FC itu, dipersangkakan telah melanggar Pasal 359 KUHP, Pasal 360 ayat (1) KUHP dan Pasal 360 ayat (2) KUHP juncto Pasal 103 ayat 1 juncto Pasal 52 Undang-Undang No 11 tahun 2022.
“Menyatakan terdakwa Abdul Haris terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana karena kealpaannya menyebabkan orang lain mati luka dan luka sedemikian rupa,” kata Hakim Ketua Abu Achmad Sidqi Amsya saat membacakan amar putusannya di ruang sidang Cakra PN Surabaya, Kamis (9/3).
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa tahun 6 bulan,” sambung Hakim Ketua Abu Achmad Sidqi, dilansir dari Berita RMOL Jatim, Kamis (9/3).
Meski ini telah menjadi putusan PN Surabya, tetapi belum mutlak berkekuatan hukum. Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum masih diminta mempertimbangkan vonis tersebut.
Abdul Haris menjadi panpel Stadion Kanjuruhan Malang, saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar pada 1 Oktober 2022.
Kerusuhan yang terjadi seusai pertandingan itu, hingga menelan korban jiwa sebanyak 135 orang. Hasil dari Investigasi, Abdul Haris menjadi tersangka atas tragedi Kanjuruhan tersebut, dengan tersangka lainnya juga.
Setelah Abdul Haris, tersangka lain dari sipil adalah Suko Sutrisno yang kini juga sedang menunggu putusan dari Majelis Hakim PN Surabaya.
BACA JUGA: Kepala Bea Cukai Tampil Mewah di Depan Netizen, KPK Mau Tanya Terkait Harta Kekayaannya
Adapun tiga tersangka lainnya, Wahyu Setyo Pranoto (eks Kabag Ops Polres Malang); Bambang Sidik Achmadi (eks Kasat Samapta Polres Malang); dan Hasdarmawan (eks Danki 3 Brimob Polda Jatim) didakwa Pasal 359 yang menyebabkan mati atau luka-luka karena kealpaan.