TANGERANG, PANJI RAKYAT: Aktivis keturunan Tioghoa, Lieus Sungkharisma dikabarkan meninggal dunia karena penyakit serangan jantung mendadak.
Kabar ini disampaikan oleh asisten pribadi Lieus Sungkharisma, Icko Rahmawati. Kejadian meninggal Lies, diketahui pukul 21.00 WIB di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.
BACA JUGA: Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia, Akibat Penyakit Jantung Mendadak
Pria yang mempunyai nama lengkap Li Xue Xiung ini sempat mengirimkan video wawancaranya dalam podcast yang digelar oleh Presidential Institute kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa pukul 08.22 pagi tadi. Yang ternyata merupakan pesan terakhirnya.
Pada video itu, Lieus mengharapkan pada Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu terkait batas pencalonan presiden atau presidential threshold menjadi nol persen dari 20 persen yang ditentukan saat ini.
Lieus menilai, hal itu bisa dilakukan oleh Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia (RI). “Pak Jokowi sekarang punya kuasa. Kalau beliau bilang, partai-partai saya gak suka ini (preshold 20 persen), tidak memberikan kesempatan menampilkan orang-orang amanah dan orang-orang yang baik,” kata Lieus, dilansir dari Rmol.
Pada podcast tersebut, Lieus menyampaikan, bila deklarasi-deklarasi capres yang saat dilakukan secara masif, itu semata hanyalah permainan yang dilakukan kelompok oligarki untuk calon tertentu, bukan calon yang potensial yang dihendaki.
“Semua dia (oligarki) yang kuasain, semua dia yang tentuin. Rusak kita,” ujar Lieus.
Jenazah Lieus akan disemayamkan di Rumah Duka Heaven, Pluit, Jakarta Utara, yang selanjutnya akan dilakukan kremasi.
BACA JUGA: Lahan Pertanian di Indonesia Semakin Menyusut, Pemerintah Menghadapinya Gimana?
Bagian sejarah hidup Lies, dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI), Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991, Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia), dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).