JAKARTA, PANJI RAKYAT: Mendengar Kementrian Agama (Kemenag) akan menaikan biaya ibadah haji 2023, yang semula Rp 39 juta menjadi Rp 69 juta, ditanggapi oleh Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan.
Menurut politisi PKB itu, Kemenag diminta untuk mengkoreksi kembali rencana menaikan biaya ibadah haji 2023. “Kita minta biaya haji, bener-bener dihitung secata detil dan secara akurat jangan sampai memberatkan umat,” kata Daniel, sebagaimana melansir Rmol, Jumat (20/1).
BACA JUGA: Di Korea Selatan Akhir Januari Pakai Masker Pada Ruangan, Bukan Wajib Lagi
Menurut Daniel, biaya haji akan cukup memberatkan masyarakat, lantaran saat ini ekonomi rumah tangga masih belum pulih.
“Apalagi saat ini umat semakin sulit hidupnya artinya pendapatan berkurang karena covid, bener-bener harus diitung,” pungkasnya.
Di sisi lain, Politisi dari PKS menolak rencana pemerintah dalam menaikan biaya ibdah haji. 2023. Usulan kenaikan ini dinilai terlalu tinggi. “Kita akan berjuang keras supaya biaya yang ditanggung jamaah lebih ringan dan terjangkau,” kata Anggota Komisi VIII DPR RI fraksi PKS Bukhori Yusuf.
Menyangkut hal itu, ia mengatakan, kan menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah membahas masalah rencana kenaikan biaya Haji 2023. FGD digelar secara tertutup.
“Sore ini kita akan ada pendalaman FGD dengan Ditjen Hahi dan seluruh Direktur yang terkait yang dalam rangka untuk membahas itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kemenag mengusulkan perubahan biaya haji 2023 sebesar Rp 98,8 juta per calon jemaah. Dari jumlah BPIH tersebut, 70 persen di antaranya dibebankan kepada jemaah haji atau sebesar Rp 69 juta. Sementara, 30 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp 29,7 juta.
BACA JUGA: Di China Kematian Covid-19 Meningkat, Pembekuan Mayat Menjadi Jalan?