BANDUNG, PANJIRAKYAT: Dokter yang juga dikenal sebagai influencer kesehatan kulit dan kelamin, dr. Azmi Fadhlih, Sp.DV tutup usia akibat pembuluh darah di otak pecah, Senin (16/12 2024).
Dokter yang sering membagikan informasi tentang kulit dan organ intim itu melalui Instagram maupun Tiktok pribadinya, sempat mengeluhkan rasa sakit kepala hebat.
Sebelum akhirnya dr. Azmi Fadhlih meninggal dunia akibat pecah pembulu darah pada bagian otak di rumah sakit yang ada di Bali
Menyerang dr. Azmi Fadhlih Ketahui Faktor Pembuluh Darah Otak Pecah
Mengenal lebih jauh, mengenai faktor pembuluh darah pecah dalam otak yang merenggut nyawa dr. Azmi Fadhlih.
Pembuluh darah merupakan saluran untuk mengalirkan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh organ dan jaringan tubuh.
Karena fungsinya yang sangat vital, pembuluh darah yang rusak atau pecah dapat menimbulkan risiko serius, salah satunya adalah di otak.
Pembuluh darah pecah di otak dapat memicu perdarahan otak yang berpotensi fatal, menyebabkan pembengkakan otak, dan kerusakan permanen pada sel otak.
Pecahnya pembuluh darah di otak dapat terjadi akibat beberapa kondisi yang mempengaruhi kekuatan dinding pembuluh darah.
Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko utama yang dapat memicu pembuluh darah pecah di otak:
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) Hipertensi yang berlangsung lama dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih rapuh. Tanpa pengobatan yang tepat, hipertensi bisa menjadi penyebab utama perdarahan otak.
- Gaya Hidup Tidak Sehat Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta penggunaan narkoba, seperti kokain dan ganja, dapat merusak pembuluh darah. Zat-zat berbahaya dalam rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang ini dapat memicu pecahnya pembuluh darah di otak.
- Cedera Kepala Cedera kepala adalah salah satu penyebab utama pecahnya pembuluh darah di otak, terutama pada orang dewasa muda. Cedera ini bisa terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan.
- Aneurisma Aneurisma adalah pembesaran pembuluh darah yang terjadi karena kelemahan pada dinding pembuluh darah. Jika aneurisma pecah, dapat menyebabkan perdarahan otak yang cukup parah dan berisiko menyebabkan stroke.
- Angiopati Amiloid Kondisi ini terjadi ketika protein beta amiloid menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan kelainan yang memperlemah pembuluh darah, terutama pada lansia atau penderita Alzheimer.
- Kelainan Pembuluh Darah Beberapa orang mungkin dilahirkan dengan kelainan pada pembuluh darah otak, seperti pembuluh darah yang lebih besar atau lebih lemah, yang dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah.
- Gangguan Hati Penyakit hati yang berat dapat mengganggu produksi faktor pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko perdarahan internal, termasuk di otak.
- Kelainan Darah Kondisi seperti hemofilia atau anemia sel sabit yang mengganggu pembekuan darah juga dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah di otak.
Selain itu, kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah di otak adalah tumor otak atau efek samping penggunaan obat pengencer darah.
Gejala
Tanda sebelum pembuluh darah pecah di otak, yang juga dirasakan oleh mendiang dr. Azmi Fadhlih mengeluhkan rasa sakit pada bagian kepala.
Lebih dari itu, secara umum gejalanya, meliputi:
- Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba
- Kesemutan atau kelumpuhan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki
- Gangguan penglihatan, baik pada satu atau kedua mata
- Kesulitan menelan
- Kesulitan mengendalikan koordinasi tubuh dan hilangnya keseimbangan
- Muntah
- Kehilangan kesadaran, rasa lemas, atau kebingungan
- Kesulitan berbicara, menulis, membaca, atau memahami sesuatu
Penanganan
Pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera. Jika gejala ini muncul, segeralah cari pertolongan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah penanganan dari dokter
- Obat-obatan: Dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti:
- Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah.
- Obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan sakit kepala.
- Obat antikejang untuk mengatasi kejang yang mungkin terjadi.
- Operasi Pemasangan Shunt: Jika terjadi penumpukan cairan di otak akibat perdarahan, operasi pemasangan shunt dapat dilakukan. Shunt adalah selang yang dipasang untuk mengalirkan cairan otak ke rongga perut agar tidak menambah tekanan di otak.
- Kraniotomi: Untuk mengatasi perdarahan dan pembengkakan otak, dokter mungkin akan melakukan operasi kraniotomi, di mana tengkorak akan dibuka untuk mengangkat atau memperbaiki pembuluh darah yang pecah.
Pencegahan pembuluh darah pecah di otak, sangat perlu untuk antar individu, yang mencakup:
- Menghentikan kebiasaan buruk: seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Mengadopsi pola hidup sehat: seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal.
- Mengelola tekanan darah tinggi dan diabetes: dengan pengobatan yang tepat untuk menurunkan risiko perdarahan otak.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin: terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti hipertensi, gangguan jantung, atau kelainan darah.
Bila anda atau orang terdekat yang mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan analisa dan penanganan tepat.
Pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada otak dan memperbaiki kemungkinan kesembuhan.
(Saepul)