JAKARTA, PANJI RAKYAT: Atas terjadinya kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang menyebabkan korban jiwa, menjadi peringatan dini Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
Diinformasikan sejak saat ini, korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang 18 orang menjadi korban jiwa, serta kerusakan bangunan dan kendaraan warga di lokasi kebakaran.
“Kebakaran ini menyedihkan sekali jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2009, yang menelan satu korban jiwa,” ujar pengamat dari Lembaga Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan kepada wartawan, Sabtu (4/3).
Menurut Syahganda, meski Pertamina melakukan MoU dengan TNI untuk menyelamatkan aset vital, seperti Depo Plumpang, namun Kementerian BUMN harus memantau aspek keamanan secara sungguh-sungguh.
“HSE (Health, Safety and Environment) atau K3 harus dievaluasi secara total. Sebab, kebakaran Depo Pertamina ini telah terjadi berulang kali, yakni 2009 dan 2017,” tuturnya.
Syahganda melihat, Erick Thohir terlalu mengurusi hal-hal di luar BUMN. Belakangan, Erick Thohir telah dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum PSSI.
“Jadi (Erick) terkesan membangun pencitraan, maka pengawasan Erick terhadap kinerja BUMN bisa terbengkalai,” sambungnya.
Tak lepas dari hal ini, Syahganda berharap Pertamina harus ganti rugi setimpal atas peristiwa yang menelan korban jiwa bagi korban dan keluarga korban.
“Terutama buruh Pertamina Depo Plumpang, serta mengganti jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina karena kelalaian berat,” tandasnya.